Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengungkapkan keberadaan kampung tangguh di tingkat RW memiliki dampak positif karena mampu menekan penyebaran COVID-19 di permukiman warga.
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany di Tangerang, Selasa mengatakan program kampung tangguh dijalankan bersama kepolisian dan Pemkot Tangerang Selatan, dengan kegiatan, antara lain sosialisasi mengenai penerapan protokol kesehatan dan juga pencegahan penyebaran COVID-19.
Baca juga: Vaksinasi di Tangsel prioritaskan para pedagang pasar
“Kami tentu berterima kasih, atas nama pemerintah dan masyarakat Tangerang Selatan dimana Polda Metro Jaya terus melakukan kegiatan yang sangat positif, yaitu dengan adanya kampung tangguh. Sudah banyak titik lokasi tingkat RW di seluruh Kota Tangerang Selatan,” kata Wali Kota Airin dalam keterangan yang diterima ANTARA.
Bahkan, kata Airin, Kota Tangerang Selatan saat ini berstatus oranye dari sebelumnya zona merah dalam peta sebaran penderita COVID-19. Perubahan zone itu juga merupakan bagian dari dampak dilaksanakannya program kampung tangguh.
Mengenai jumlah kasus positif aktif, dirinya juga menuturkan jika saat ini datanya terus berkurang jika dibandingkan dua pekan lalu yang mencapai 500 orang dirawat. Lalu berdasarkan data dari laman lawancovid19.tangerangselatakota.go.id pada Tanggal 16 Februari 2021 pukul 13.00 WIB untuk yang dirawat positif ada 416 orang.
Ia berharap dengan kegiatan kampung tangguh ini akan sangat membantu Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan masyarakat untuk bisa menghadapi COVID-19 di hulu dan di hilir tidak kesulitan.
Sementara untuk pengelolaan kampung tangguh, Airin menjelaskan pengelolaannya dilakukan dengan TNI dan Polri. "Ada juga keterlibatan CSR perusahaan sebagai bagian dari stakeholder, tentunya dengan partisipasi masyarakat," katanya.
Sementara Dirnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti menjelaskan di dalam kampung tangguh itu juga diterapkan 3T atau testing, tracing, dan treatment. Testing ini yang diutamakan adalah sumber daya masyarakat RW. Nantinya Polri bersama dengan Pemkot Tangerang Selatan melatih masyarakat melakukan testing.
Dia menambahkan setiap kampung tangguh terdiri dari 14 relawan dengan memiliki kemampuan yang telah diberikan pelatihan sebelumnya. ”Pelatihannya untuk melakukan antigen karena kegiatan ini mudah. Tiga hingga empat kali percobaan sudah bisa sendiri,” kata dia.
Dia berharap dengan adanya kampung tangguh ini bisa membantu pemerintah untuk terus menekan angka positif dan memperkecil kemungkinan penularan COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany di Tangerang, Selasa mengatakan program kampung tangguh dijalankan bersama kepolisian dan Pemkot Tangerang Selatan, dengan kegiatan, antara lain sosialisasi mengenai penerapan protokol kesehatan dan juga pencegahan penyebaran COVID-19.
Baca juga: Vaksinasi di Tangsel prioritaskan para pedagang pasar
“Kami tentu berterima kasih, atas nama pemerintah dan masyarakat Tangerang Selatan dimana Polda Metro Jaya terus melakukan kegiatan yang sangat positif, yaitu dengan adanya kampung tangguh. Sudah banyak titik lokasi tingkat RW di seluruh Kota Tangerang Selatan,” kata Wali Kota Airin dalam keterangan yang diterima ANTARA.
Bahkan, kata Airin, Kota Tangerang Selatan saat ini berstatus oranye dari sebelumnya zona merah dalam peta sebaran penderita COVID-19. Perubahan zone itu juga merupakan bagian dari dampak dilaksanakannya program kampung tangguh.
Mengenai jumlah kasus positif aktif, dirinya juga menuturkan jika saat ini datanya terus berkurang jika dibandingkan dua pekan lalu yang mencapai 500 orang dirawat. Lalu berdasarkan data dari laman lawancovid19.tangerangselatakota.go.id pada Tanggal 16 Februari 2021 pukul 13.00 WIB untuk yang dirawat positif ada 416 orang.
Ia berharap dengan kegiatan kampung tangguh ini akan sangat membantu Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan masyarakat untuk bisa menghadapi COVID-19 di hulu dan di hilir tidak kesulitan.
Sementara untuk pengelolaan kampung tangguh, Airin menjelaskan pengelolaannya dilakukan dengan TNI dan Polri. "Ada juga keterlibatan CSR perusahaan sebagai bagian dari stakeholder, tentunya dengan partisipasi masyarakat," katanya.
Sementara Dirnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti menjelaskan di dalam kampung tangguh itu juga diterapkan 3T atau testing, tracing, dan treatment. Testing ini yang diutamakan adalah sumber daya masyarakat RW. Nantinya Polri bersama dengan Pemkot Tangerang Selatan melatih masyarakat melakukan testing.
Dia menambahkan setiap kampung tangguh terdiri dari 14 relawan dengan memiliki kemampuan yang telah diberikan pelatihan sebelumnya. ”Pelatihannya untuk melakukan antigen karena kegiatan ini mudah. Tiga hingga empat kali percobaan sudah bisa sendiri,” kata dia.
Dia berharap dengan adanya kampung tangguh ini bisa membantu pemerintah untuk terus menekan angka positif dan memperkecil kemungkinan penularan COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021