Serang (ANTARABanten) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten mengaku sudah berupaya maksimal untuk mengatasi angka pengangguran di propinsi itu, namun jumlahnya masih tetap tinggi kerena faktor urbanisasi.


"Daerah berkembang sudah pasti menjadi tujuan para pencari kerja dari luar daerah. Konsekuensinya pengangguran pasti banyak, karena pencari kerja dari daerah lain terus berdatangan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten, Eutik Suarta di Serang, Selasa.

Ia mengatakan, Banten sebagai daerah berkembang dengan banyaknya kawasan industri menjadi daya tarik tersendiri bagi para pencari kerja dari daerah lain. Sehingga angka pencarikerja di Banten setiap tahun terus bertambah, meskipun pemprov sudah berupaya mengatasinya melalui berbagai program untuk membuka lowongan pekeerjaan.

"Tahun ini kami upayakan sekitar 50 ribu orang pencari kerja bisa terserap pada sektor formal dan 17 ribu orang melalui program padat karya," kata Eutik Suarta.

Dengan demikian, kata Eutik, pada 2011 diharapkan sekitar 67 pencari kerja bisa tersebrap pada sektor formal dan padat karta yang lainnya juga diharapkan bisa bekerja pada sektor informal lainnya seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi (LPE) provinsi Banten yang meningkat.

Ia mengatakan, berbagai program yang dijalankan pemerintah Provinsi  Banten dalam mengatasi pengangguran dinantaranya melalui program padat karya, pemagangan, serta pembukaan bursa kerja yang dilakukan setiap tahun dengan melibatkan langsung kalangan industri atau perusahaan.

"Kami berharap para pencari kerja itu membuka lapangan usaha sendiri, jangan bergantung pada orang lain. Bahkan harusnya bisa membuka lapangan kerja untuk orang lain," kata Eutik Suarta.

Eutik mengatakan, jumlah pengangguran di Banten saat ini ada sekitar 675 ribu orang, pengangguran tersebut berasal dari berbagai tingkat pendidikan mulai SD hingga sarjana.

"Paling banyak pengangguran itu lulusan SLTA," kata Eutik.

Puluhan mahasiswa berunjukrasa di depan kantor Gubernur Banten di Serang, Senin (14/3), pengunjukrasa mendesak Pemerintah Provinsi Banten segera menuntaskan masalah pengangguran.

Unjuk rasa yang dilakukan puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Komunitas Mahasiswa Lebak (Kumala) perwakilan Serang, meminta Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah pengangguran di Banten yang persentasenya tertinggi secara nasional.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011