Kementerian Agama Kabupaten Lebak mengapresiasi toleransi antaragama di daerah ini kondusif, damai, aman dan tidak pernah terjadi konflik sosial di masyarakat.

"Jika ada persoalan tentu lebih mengedepankan penyelesaian dengan etika juga kata-kata yang sejuk dan indah," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak Akhmad Tohawi di Lebak, Rabu.

Baca juga: Di Lebak, pasien sembuh dari COVID-19 bertambah menjadi 521 orang

Kemenag Kabupaten Lebak bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) hingga kini terus menjalin kerja sama untuk pembinaan antaragama guna meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Selama ini, nilai-nilai toleransi di daerah ini berjalan baik dan saling menghormati serta menghargai di tengah keanekaragaman perbedaan agama, budaya, adat dan bahasa.

Masyarakat Kabupaten Lebak terdapat pemeluk agama Islam, Katolik, Kristen, Budha dan kepercayaan Sunda Wiwitan. Perbedaan keyakinan itu, kata dia, hingga kini penuh kedamaian dan kecintaan di masyarakat.

Apalagi, masyarakat Kabupaten Lebak yang relegius terhadap ajaran Islam tentu mencintai dan melindungi semua umat manusia, sebab Islam merupakan agama "Rahmatan lilalamin".

Kemenag Lebak juga mengoptimalkan penyuluhan-penyuluhan keagamaan untuk pencegahan paham radikal, terorisme dan ajaran sesat yang menjadi ancaman bagi bangsa dan negara.

Saat ini, kata dia, jumlah petugas Penyuluh Agama Honorer (PAH) tercatat 240 orang tersebar di 28 kecamatan. Para penyuluh itu memiliki kompetensi serta mampu menyampaikan pembangunan dalam bahasa agama dan memiliki wawasan kebangsaan dan mencintai NKRI.

"Kami menjamin masyarakat Lebak sangat mencintai kedamaian, saling toleransi dan menghargai perbedaan itu ," katanya.

Ia mengatakan hingga kini di wilayah Kabupaten Lebak kondusif dan belum ditemukan paham sesat maupun radikalisme dan ajaran sesat.

Mereka petugas penyuluh agama melakukan bimbingan kepada masyarakat melalui majelis taklim maupun pengajian, termasuk saat khutbah Jumat serta hari perayaan keagamaan Islam.

Bahkan, Kabupaten Lebak memiliki desa rukun yang ada di Rangkasbitung dan terdapat tempat ibadah, seperti masjid, klenteng dan gereja.

"Kami berharap hubungan kerukunan umat beragama ke depan menjadi lebik baik," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lebak KH Baijuri mengatakan pihaknya kini membudayakan silatuhrahmi dan dialog antarpemuka agama dilakukan rutin setiap bulan, sehingga terjalin kerukunan dan harmonisasi hubungan sosial yang baik di masyarakat.

"Saya kira kerukunan dan hubungan antarumat beragama di sini tidak ada masalah dan saling menghargai keyakinan yang dianut pemeluk agama masing-masing," ujarnya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021