Direktur Utama PT Jasa Raharja Budi Raharjo S mendampingi Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) menyambangi Posko Crisis Center Sriwijaya Air di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, Senin (11/1/2021).

Kehadiran Mensos di Bandara tersebut juga disambut Direktur Operasional PT Jasa Raharja Amos Sampetoding, Kacab Jasa Raharja Banten Dodi Apriansyah dan Wakapolresta Bandara Soekarno-Hatta AKBP Yessi Kurniati.

Baca juga: Komisi V sebut faktor keselamatan penerbangan nasional jadi sorotan dunia

Disela kunjungannya, Dirut Jasa Raharja menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas musibah tersebut dan telah melakukan pendataan, dan telah pula melakukan kontak dan mengunjungi kepada 62 keluarga korban yang tersebar di 24 kota dengan jumlah terbanyak 24 korban berdomisili di Kota Pontianak.

Jasa Raharja, kata Budi, menjamin seluruh korban mendapatkan santunan berdasarkan  Peraturan Menteri Keuangan No. 15/PMK.010/ 2017, yaitu bagi yang meninggal dunia ahli waris menerima santunan Rp50 juta, sedang luka-luka maksimal Rp25 juta, serta menyediakan manfaat tambahan bantuan biaya P3K maksimum Rp1.000.000 dan bantuan biaya ambulance maksimum sebesar Rp500.000 terhadap masing-masing korban luka. 
 
m

"Terhadap penumpang yang telah diidentifikasi oleh Disaster Victim Identification (DVI) Mabes POLRI, Jasa Raharja akan segera menyelesaikan hak santunan kepada pihak ahli waris yang sah sebagai bentuk perlindungan dasar kepada masyarakat sebagai manifestasi Negara hadir di setiap sendi kehidupan masyarakat," kata Budi Raharjo.

Sementara itu, Mensos Risma meminta agar keluarga korban dicarikan tempat penginapan yang dekat Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

"Sebaiknya keluarga korban itu menginap di dekat RS Polri," kata Risma seraya menambahkan tujuannya agar kalau dibutuhkan untuk pengecekan atau keluarga ingin melihat (korban), maka bisa lebih dekat.

Untuk hal ini, mantan Wali Kota Surabaya itu mengaku telah berkomunikasi dengan beberapa pihak terkait, salah satunya Kementerian Perhubungan.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. 

Pesawat itu mengangkut 62 orang, yang terdiri dari 6 kru aktif, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021