Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menjalin kerjasama dengan PT Sarana Multigriya Financial (SMF) dalam melaksanakan "refinancing" KPR Syariah (KPR iB).

"Melalui kerjasama ini masyarakat mempunyai alternatif pilihan menggunakan KPR melalui pola suku bunga atau bagi hasil," kata Direktur Komersial dan Perumahan BTN, Purwadi di Jakarta, Kamis.

Refinancing KPR ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk membeli rumah yang layak, paparnya.

Naskah perjanjian kerjasama tentang refinancing KPR iB ditandatangani Purwadi dan Sutomo Direktur SMF, serta disaksikan Direktur Utama BTN Iqbal Latanro dan Direktur Utama SMF Erica Soeroto.

"Perjanjian Kerjasama yang kita tandatangani bersama SMF merupakan komitmen kami untuk mendukung program pemerintah dalam pembiayaan perumahan," kata Iqbal.

Iqbal mengatakan, kerjasama ini bertujuan meningkatkan sumber dana jangka menengah/panjang, sehingga dengan kerjasama ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pendanaan (maturity mismatch) dalam pembiayaan perumahan.

"Ini merupakan kelanjutan dari program pinjaman kepada Bank BTN yang telah dilakukan sebelumnya bersama SMF di luar kerjasama tentang sekuritisasi asset," kata iqbal.

SMF dalam kerjasama ini mengalokasikan dana refinancing KPR sebesar Rp200 miliar, kata Erica. 

Program refinancing KPR iB ini menggunakan akad Mudharabah Muqayyadah. Jangka waktu pembiayaan ditetapkan 3 tahun.

Iqbal mengatakan, melalui refinancing KPR ini maka bank akan mendapatkan kesempatan untuk memutar kembali dana yang sudah dialokasikan untuk dimanfaatkan dalam pembiayaan KPR bagi debitur yang lain.

"Ini merupakan langkah positif yang dilakukan oleh SMF. Semoga pola ini dapat pula dimanfaatkan oleh perbankan yang lain, sehingga diharapkan masyarakat akan mempunyai peluang yang sangat besar untuk memiliki rumah," kata Iqbal.

Iqbal mengharapkan melalui kerjasama ini akan memberikan peluang yang cukup besar bagi Bank BTN dalam mendukung pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Berdasarkan data per 30 September 2010 tercatat Pembiayaan Bank BTN unit usaha Syariah tumbuh 45,04 persen dari Rp1,81 triliun menjadi Rp2,62 triliun.

Aset tumbuh 39,51 persen dari Rp2,045 triliun menjadi Rp2,853 triliun. Laba juga mengalami pertumbuhan 83,59 persen dari Rp10,555 miliar menjadi Rp19,378 miliar.

Bisnis Bank BTN unit usaha Syariah saat ini sudah didukung 21 Kantor Cabang dengan 210 kantor layanan syariah (office channeling), ungkap Iqbal.
 

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010