Cilegon (ANTARABanten) - Harga ikan laut di pasar tradisional di Kota Cilegon Provinsi Banten, rata-rata naik 30 persen akibat pasokan berkurang, menyusul menurunnya hasil tangkapan nelayan karena cuaca buruk dan gelombang besar di Selat Sunda.

"Harga ikan basah di sini sudah hampir 10 hari mengalami kenaikan yang cukup tinggi," kata Romly, seorang pedagang ikan di Pasar Keranggot, Kamis.

Romly yang menjual aneka jenis ikan laut, seperti teri nasi, teri besar, tongkol, udang dan cumi itu, menjelaskan kenaikan harga akibat berkurangnya pasokan dari para nelayan setempat.

"Informasinya tidak seluruh nelayan melaut, karena takut terhadap gelombang tinggi disertai angin kencang, makanya pasokan berkuran, sehingga harga pun naik," katanya.

Ia menjelaskan, ikan cumi yang semula hanya Rp22 ribu/kg, sekarang naik menjadi Rp30 ribu/kg, udang semula Rp15 ribu/kg naik menjadi Rp20 ribu/kg, tongkol dari Rp20 ribu/kg menjadi Rp25 ribu/kg.

Demikian juga dengan teri nasi sebelumnya hanya Rp15 ribu/kg naik menjadi Rp20 ribu/kg dan teri besar dari Rp10 ribu/kg menjadi Rp15 ribu/kg.

"Harga jual memang kita naikan, tapi sebenarnya keuntungan yang diperoleh pedagang sangat kecil, karena pembelian dari nelayan pun mengalami kenaikan," ujarnya.

Ia mengaku,dalam satu hari keuntungan yang diperoleh rata-rata hanya Rp50 ribu, jauh lebih rendah dari keuntungan sebelum kenaikan harga yang bisa mencapai empat-lima kali lipat.

"Keuntungan yang saya dapat Rp50 ribu itu masih kotor. Paling saya bawa pulang ke rumah hanya Rp20 ribu saja," terangnya.

Nana, pedagang ikan bawal ini mengaku kewalahan menghadapi cuaca buruk selama dua pekan ini, karena pesanan dari sejumlah rumah makan langganannya tidak bisa dipenuhi.

"Kondisi seperti ini justru membuat saya kewalahan. Pasokan berkurang, harga dari tengkulak mahal, sedangkan saya tidak berani menaikan harga pada pelanggan. Yang penting sekarang mah saya bisa mengirim ke pelanggan agar tidak hilang dan kabur. Masalah keuntungan nomor dua," papar Nana.

Rahmah pedagang nasi di Kota Cilegon, mengaku sangat terbebani dengan kenaikan harga ikan itu, dan terpaksa harus manaikan harga jualnya berkisar Rp1.000-Rp2.000 per porsi.

"Mau tidak mau, saya terpaksa menaikan harga dagangan saya, karena semuanya serba naik, bukan hanya ikan tetapi bumbu dapur juga mengalami kenaikan," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010