Lebak (ANTARABanten) - Pemerintah terus mengucurkan alokasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam APBD Kabupaten Lebak 2011 untuk mensukseskan program pendidikan wajib belajar sembilan tahun.

"Saya kira dana BOS masih dibutuhkan bagi orang tua dan dapat menekan anak putus sekolah," kata Kepala Bidang Program Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Eko Supriyanto, Rabu.

Eko mengatakan, pihaknya sudah mengucurkan BOS pada triwulan kedua yakni Juli-Desember 2010 sampai Rp48 miliar dengan jumlah total penerima bantuan tersebut sebanyak 219.928 siswa/siswi.

Bantuan dana tersebut untuk mensukseskan penuntasan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun.

Penyaluran dana hingga kini berjalan lancar dan diberikan melalui rekening sekolah masing-masing dengan pencairan setiap tiga bulan sekali.

Menurut dia, program BOS yang dikucurkan sejak tahun 2005 sangat positif dalam peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat pendidikan SD/SMP dan sederajat.

Oleh karena itu, pemerintah terus akan melanjutkan program BOS karena bisa membantu orang tua dan mencegah jumlah anak putus sekolah, karena terbentur ketiadaan dana itu.

"Saya yakin tiga tahun ke depan program pendidikan dasar sembilan tahun di Lebak tuntas jika BOS terus digelontorkan," katanya.

Dia menjelaskan, dana BOS triwulan kedua mencapai Rp48 miliar itu terbagi untuk dua satuan jenis pendidikan.

Untuk SD dan sederajat alokasinya mencapai Rp33 miliar dengan jumlah siswa sebanyak 169.535 orang, sedangkan SMP dan sederajat Rp14 miliar dengan jumlah siswa mencapai 50.393 orang.

Adapun, penerimaan dana setiap jenjang untuk siswa SD dan sederajat sebesar Rp397.000 per tahun, SMP dan sederajat Rp570.000 per tahun.

"Selama ini program BOS sangat luar biasa dan cukup membantu bagi siswa dari keluarga miskin," katanya.

Kepala SDN Desa Asem Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Cicih, mengaku selama digulirkan dana BOS, jumlah siswa terus meningkat.

Bahkan, saat ini penerimaan siswa baru (PSB) jumlah anak yang sekolah mencapai 70 anak, padahal sebelumnya hanya 30 anak.

"Adanya peningkatan jumlah siswa itu karena digulirkan program dana BOS," ujarnya.

Sementara itu, Jubaedah (40) orang tua murid warga Desa Rangkasbitung Timur Kecamatan Rangkasbitung mengaku dirinya merasa lega anaknya yang kini duduk di bangku kelas dua SMPN 6 Rangkasbitung bisa melanjutkan sekolah dengan gratis setelah adanya dana BOS.

"Saya merasa terbantu dengan adanya BOS sehingga anak saya sekolah gratis dan tidak mengeluarkan biaya sepersen pun," kata Jubaedah seorang janda miskin.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010