Tanaman padi seluas 8.573 hektare yang tersebar di lima kabupaten/kota di Banten terendam banjir akibat curah hujan tinggi dan meluapnya air sejumlah sungai di daerah itu.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid di Serang, Selasa, mengatakan areal tanaman padi yang terkena banjir di Banten tersebar di Kabupaten Pandeglang seluas 7.612,9 hektare dari luas tanaman padi 16.255 hektare.

Baca juga: Industri di Kota Tangerang didorong gunakan RDF pengganti batu bara

"Di Pandeglang itu tersebar di 16 kecamatan, rata-rata usia tanam 1 sampai 30 hari. Namun demikian ada juga yang sudah 70 hari," kata Agus Tauchid.

Selanjutnya di Kabupaten Lebak seluas 750 hektare dari luas tanam 2021 hektare, di Kabupaten Serang 161 hektare, di Kota Serang 20 hektare, Kota Cilegon 30 hektare.

"Data sampai hari Senin (8/12) luas tanaman padi di Banten yang terkena banjir 8.573,9 dari luas tanaman 18.844 hektare," kata Agus M Tauchid didampingi Kepala UPT Benih dan Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (UPT BPTPHP) Distan Banten Luki Saptaji.

Sementara Luki Saptaji menambahkan selain komoditas tanaman pangan jenis padi yang terkena banjir, ada juga tanaman bawang merah seluas 6 hektare.

"Data yang kami sampaikan hanya data lahan sawah yang ada pertanamannya. Data tersebut belum bisa dinyatakan sebagai data gagal panen atau puso, karena sifatnya masih laporan insidentil," kata Luki.

Sedangkan pernyataan puso baru bisa dihitung setelah banjir selesai. Karena dimungkinkan setelah banjir masih ada tanaman yang bisa pulih atau tumbuh kembali.

"Lahan pertanian atau sawah yang tidak ada pertanamannya tidak kami data, karena air hanya melintas," kata Luki.

Sedangkan untuk mengantisipasi adanya gagal tanam pascabanjir, Distan Banten melalui UPT BPTPHP sudah menyiapkan benih kurang lebih 20 ton bantuan dari Cadangan Benih Daerah (CBD).
 

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020