Lebak (ANTARABanten) - Sebanyak 1.250 anak Balita penderita gizi buruk dan gizi kurang di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten memperoleh bantuan makanan biskuit selama Oktober-Desember 2010 untuk meningkatkan status gizi serta berat badan anak-anak tersebut.   

Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Tata Sudita, Jumat, mengatakan, selama tiga bulan ke depan penderita gizi buruk mendapat bantuan program Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) berupa biskuit dari Kementerian Kesehatan.

Jumlah bantuan tersebut sebanyak 13,5 ton untuk 1.250 anak terdiri dari 1.028 balita gizi buruk dan sebanyak 222 balita gizi kurang.

Dari 1.250 anak penderita gizi buruk dan gizi kurang, mereka menerima bantuan makanan biskuit dengan konsumsi seberat 10,8 kilogram.

Sebab berat satu bungkus biskuit rata-rata 120 gram dengan pemberian selama 90 hari.

"Saya yakin jika konsumsi 10,8 kilogram per orang bagi penderita gizi dipastikan status mereka bisa membaik," katanya.

Menurut dia, pemberian makanan biskuit tersebut dipusatkan di Puskesmas masing-masing karena sangat memudahkan penyaluran terhadap anak penderita gizi buruk di wilayahnya.

Selanjutnya, puskesmas setempat menyalurkan kembali ke posyandu-posyandu padesaan. 

Sejauh ini, kata dia, penyaluran MP-ASI berjalan dengan baik, termasuk ke desa-desa yang sulit terjangkau kendaraan.

Dia menjelaskan, pemberian makanan bagi penderita gizi buruk sangat diharapkan untuk meningkatkan status gizi mereka.

Karena itu, pihaknya meminta Kementerian Kesehatan terus program MP-ASI dilanjutkan karena dapat mengeleminir jumlah penderita gizi buruk tersebut.

Selama ini, kata dia, krisis ekonomi belum pulih kembali yang mengakibatkan tingginya angka pengangguran sehingga berpotensi meningkatnya jumlah penderita gizi buruk.

Penyebab gizi buruk yang terjadi selama ini,  lanjut Tata, akibat lilitan ekonomi, pola asuh yang salah dan terbatasnya ketersedian pangan.

Dia menyebutkan, sepanjang ekonomi masyarakat belum membaik dipastikan sulit untuk mengantisipasi penderita gizi buruk tersebut.

Penderita gizi buruk disebabkan asupan gizi berkurang akibat daya beli masyarakat rendah karena terlilit himpitan kemiskinan.

"Kami merasa terbantu dengan adanya bantuan MP-ASI dan diharapkan dapat meningkatkan status gizi anak menjadi lebih baik," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Cibadak Kabupaten Lebak dr Dani Ramdani mengaku pihaknya saat ini terus memonitoring jumlah penderita gizi buruk yang menerima bantuan makanan biskuit.

Selama ini, balita penderita gizi buruk cukup baik setelah menerima program MP-ASI tersebut.

"Dari 48 balita gizi buruk dan kini hanya 30 anak lagi yang mendapat perhatian tenaga medis," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010