Anggota DPRD Lebak Musa Weliansyah mendukung kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim dalam memberlakukan kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah pada masa pendemi yang dilaksanakan awal Januari 2021.

"Kebijakan pembelajaran tatap muka sangat positif dan semua orang tua murid mendukungnya," kata Musa di Lebak, Senin.

Baca juga: BPBD Banten ingatkan waspada bencana dampak curah hujan tinggi

Pembelajaran tatap muka di tengah pandemi COVID-19 itu tetap pihak sekolah wajib memperketat protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan menggunakan sabun.

Penerapan protokol kesehatan dinilai lebih efektif untuk memutus mata rantai penularan pandemi COVID-19.

Kebijakan Menteri Nadiem Makarim belajar secara tatap muka di sekolah lebih efektif dibandingkan pembelajaran dalam jaringan (daring) online.

Pembelajaran secara daring menimbulkan semangat anak menurun dan kosentrasi belajar juga tidak terfokus.

Mereka anak-anak bisa tatap muka jika mengerjakan pembelajaran kelompok dan berbaur seperti biasa sebelum pandemi COVID-19.

"Kami sangat mendukung penuh pembelajaran tatap muka itu," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, bahwa dirinya sebagai wakil rakyat juga orang tua murid dari Milda Roaisa Gildiah (9) yang duduk di Kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Matla'ul Anwar Cikeusik, Lebak sangat mendukung pembelajaran tatap muka.

Apalagi, pembelajaran tatap muka khususnya wilayah Lebak selatan masuk daerah zona hijau dari penyebaran Corona tersebut.

"Kami dan orang tua di sini tidak ada masalah proses pembelajaran tatap muka awal 2021," kata politisi PPP Lebak.

Menurut dia, selama ini, pembelajaran secara daring memberikan efek negatif terhadap anak, karena mereka anak lebih banyak bermain ketimbang belajar.

Selain itu juga siswa jenjang SMP/MTs dan SMA/SMK/MA pembelajaran daring dapat disalahgunakan anak melalui media sosial tersebut.

Begitu itu juga orang tua sangat kesulitan untuk mengawasi anak-anak belajar secara daring tersebut.

Pembelajaran secara daring juga menjadikan beban ekonomi bagi orang tua siswa dari kalangan keluarga tidak mampu.

"Kami minta pembelajaran daring tidak kembali diperpanjang," katanya.

Sejumlah orang tua siswa warga Kabupaten Lebak bahwa mereka sangat mendukung pembelajaran tatap muka, namun tetap diprioritaskan disiplin menerapkan prokes guna mencegah penularan COVID-19.

Mereka orang tua sangat mendambakan proses pembelajaran tatap muka agar anak-anak bisa belajar dengan optimal.

"Kami mendukung pembelajaran tatap muka dibanding belajar daring," kata Nana Jumhana, seorang orang tua siswa warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020