Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mengingatkan masyarakat mewaspadai curah hujan tinggi karena berpotensi menimbulkan bencana alam.
"Kami minta warga yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana di Posko Kedaruratan Mitigasi di Villa Hejo Kiara Payung, Panggarangan, Lebak, Senin.
Baca juga: Nelayan Lebak selatan raup keuntungan dari panen udang lobster
Selama ini, intensitas curah hujan di wilayah Lebak selatan cukup tinggi dan berpotensi banjir bandang, banjir, banjir rob pasang laut, gelombang tinggi, longsor dan angin kencang.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam mencapai ribuan kepala keluarga dan mereka berada di sekitar aliran sungai, perbukitan, pegunungan dan pesisir pantai.
Karena itu, BPBD Banten menyampaikan peringatan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa dan kerusakan material yang lebih besar.
"Kami minta warga yang tinggal di daerah rawan bencana alam jika curah hujan tinggi lebih baik mengungsi ke lokasi yang lebih aman," katanya menjelaskan.
Menurut dia, petugas kebencanaan juga melibatkan relawan, Polri, TNI, dan RAPI selalu siaga di Posko Kedaruratan untuk melayani masyarakat wilayah Lebak selatan sehubungan menghadapi fenomena La Nina.
Kesiagaan kebencanaan itu guna cepat melakukan evakuasi dan pertolongan jika terjadi bencana alam di wilayah Lebak selatan.
Selain itu juga stok logistik relatif cukup untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban bencana alam.
"Kami siaga selama 24 jam di Posko Kedaruratan Mitigasi itu," katanya.
Sementara itu, sejumlah warga Kecamatan Bayah mengatakan bahwa mereka tetap waspada dengan melakukan pengamanan dan patroli sehubungan curah hujan cukup tinggi guna mengantisipasi bencana alam.
"Curah hujan terjadi sepanjang Ahad (29/11), sejak siang sampai dini hari, namun beruntung tidak terjadi banjir dan longsor," kata Udin, warga Bayah Kabupaten Lebak.*
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Kami minta warga yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana di Posko Kedaruratan Mitigasi di Villa Hejo Kiara Payung, Panggarangan, Lebak, Senin.
Baca juga: Nelayan Lebak selatan raup keuntungan dari panen udang lobster
Selama ini, intensitas curah hujan di wilayah Lebak selatan cukup tinggi dan berpotensi banjir bandang, banjir, banjir rob pasang laut, gelombang tinggi, longsor dan angin kencang.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam mencapai ribuan kepala keluarga dan mereka berada di sekitar aliran sungai, perbukitan, pegunungan dan pesisir pantai.
Karena itu, BPBD Banten menyampaikan peringatan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa dan kerusakan material yang lebih besar.
"Kami minta warga yang tinggal di daerah rawan bencana alam jika curah hujan tinggi lebih baik mengungsi ke lokasi yang lebih aman," katanya menjelaskan.
Menurut dia, petugas kebencanaan juga melibatkan relawan, Polri, TNI, dan RAPI selalu siaga di Posko Kedaruratan untuk melayani masyarakat wilayah Lebak selatan sehubungan menghadapi fenomena La Nina.
Kesiagaan kebencanaan itu guna cepat melakukan evakuasi dan pertolongan jika terjadi bencana alam di wilayah Lebak selatan.
Selain itu juga stok logistik relatif cukup untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban bencana alam.
"Kami siaga selama 24 jam di Posko Kedaruratan Mitigasi itu," katanya.
Sementara itu, sejumlah warga Kecamatan Bayah mengatakan bahwa mereka tetap waspada dengan melakukan pengamanan dan patroli sehubungan curah hujan cukup tinggi guna mengantisipasi bencana alam.
"Curah hujan terjadi sepanjang Ahad (29/11), sejak siang sampai dini hari, namun beruntung tidak terjadi banjir dan longsor," kata Udin, warga Bayah Kabupaten Lebak.*
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020