Pertambahan kasus positif pandemi COVID-19 di Jakarta, sebanyak 1.370 kasus, Sabtu atau dua pekan dari pasca kejadian kerumunan di Petamburan (14/11), sehingga totalnya menjadi 134.331 kasus.
Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id di Jakarta, pertambahan kasus positif sebanyak 1.370 kasus ini, merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) Jumat (27/11) sebanyak 1.231 kasus dan 139 kasus dari tiga laboratorium swasta dalam tujuh hari terakhir.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Bulungan meninggal
Tes PCR Kamis (26/11), dilakukan pada 15.138 spesimen dengan hasil 1.231 positif dan 10.881 negatif.
Penambahan 1.370 kasus ini, lebih tinggi dari Kamis (26/11) sebanyak 1.064 kasus, pada Rabu (25/11) sebanyak 1.273 kasus, pada Selasa (24/11) sebanyak 1.015 kasus, pada Senin (23/11) sebanyak 1.009 kasus, pada Minggu (22/11) sebanyak 1.342 kasus, dan pada Jumat (20/11) sebanyak 1.240 kasus.
Namun angka itu lebih rendah jika dibandingkan penambahan pada Jumat (27/11) 1.436 kasus, Sabtu (12/9) 1.440 kasus dan pada Sabtu (21/11) 1.579 kasus yang merupakan rekor penambahan tertinggi selama pandemi.
Namun demikian, angka penambahan 1.579 kasus itu tak mengalahkan penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus yang merupakan pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes yang dilakukan satu kali (11/11) karena pada penambahan Sabtu (21/11) merupakan data gabungan pada tanggal 20 November 2020 dan tujuh hari sebelumnya yang baru dilaporkan.
Sementara, untuk pasien sembuh dari paparan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta mencapai angka 122.328 orang pada Sabtu ini atau sekitar 91,1 persen dari jumlah kasus positif sebanyak 134.331 kasus.
Dari total kasus positif 134.331 itu terdiri 9.371 orang masih dirawat/diisolasi. Kemudian 2.632 orang meninggal dunia, atau senilai 2,0 persen dari total kasus positif.
Sampai Jumat (27/11) itu, sudah ada 2.078.656 spesimen telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 67 laboratorium.
Dari jumlah tes di atas, persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir di Jakarta sebesar 8,2 persen.
Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan tidak lebih dari lima persen untuk bisa terkategori kawasan aman.
Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Maret 2020 hingga saat ini sebesar 8,3 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id di Jakarta, pertambahan kasus positif sebanyak 1.370 kasus ini, merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) Jumat (27/11) sebanyak 1.231 kasus dan 139 kasus dari tiga laboratorium swasta dalam tujuh hari terakhir.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Bulungan meninggal
Tes PCR Kamis (26/11), dilakukan pada 15.138 spesimen dengan hasil 1.231 positif dan 10.881 negatif.
Penambahan 1.370 kasus ini, lebih tinggi dari Kamis (26/11) sebanyak 1.064 kasus, pada Rabu (25/11) sebanyak 1.273 kasus, pada Selasa (24/11) sebanyak 1.015 kasus, pada Senin (23/11) sebanyak 1.009 kasus, pada Minggu (22/11) sebanyak 1.342 kasus, dan pada Jumat (20/11) sebanyak 1.240 kasus.
Namun angka itu lebih rendah jika dibandingkan penambahan pada Jumat (27/11) 1.436 kasus, Sabtu (12/9) 1.440 kasus dan pada Sabtu (21/11) 1.579 kasus yang merupakan rekor penambahan tertinggi selama pandemi.
Namun demikian, angka penambahan 1.579 kasus itu tak mengalahkan penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus yang merupakan pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes yang dilakukan satu kali (11/11) karena pada penambahan Sabtu (21/11) merupakan data gabungan pada tanggal 20 November 2020 dan tujuh hari sebelumnya yang baru dilaporkan.
Sementara, untuk pasien sembuh dari paparan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta mencapai angka 122.328 orang pada Sabtu ini atau sekitar 91,1 persen dari jumlah kasus positif sebanyak 134.331 kasus.
Dari total kasus positif 134.331 itu terdiri 9.371 orang masih dirawat/diisolasi. Kemudian 2.632 orang meninggal dunia, atau senilai 2,0 persen dari total kasus positif.
Sampai Jumat (27/11) itu, sudah ada 2.078.656 spesimen telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 67 laboratorium.
Dari jumlah tes di atas, persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir di Jakarta sebesar 8,2 persen.
Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan tidak lebih dari lima persen untuk bisa terkategori kawasan aman.
Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Maret 2020 hingga saat ini sebesar 8,3 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020