Lebak (ANTARABanten) - Sebanyak 53 anak di bawah usia lima tahun di wilayah layanan Puskesmas Mandala Kabupaten Lebak, Kamis, memperoleh makanan biskuit melalui program pemberian makanan tambahan air susu ibu (PMT-ASI) untuk meningkatkan status gizi dan kesehatan mereka.

Kepala Seksi Gizi Puskesmas Mandala Kabupaten Lebak, Novi, mengatakan tambahan permakanan itu merupakan program bantuan dari Kementerian Kesehatan.

"Pemberian makanan tambahan tersebut sebenar sejak sebulan lalu, dan akan berlangsung hingga Desember, dan diharapkan anak yang kini menderita gizi buruk kondisinya bisa lebih baik," ujarnya.

Saat ini, jumlah balita gizi buruk dan gizi kurang di wilayah pelayanan Puskesmas Mandala Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak tercatat 53 orang dengan kondisi cukup memprihatinkan.

"Seluruhnya mendapat makanan biskuit sebulan sekali dipusatkan di masing-masing Posyandu desa untuk meningkatkan status gizi dan kesehatannya," katanya.

Program pemberian biskuit hingga kini berjalan lancar, bahkan perkembangan status gizi balita cukup baik setelah sebulan lebih menerima bantuan makanan tersebut.

"Saya berharap program PMT-ASI terus dilanjutkan karena dapat membantu mengurangi kasus gizi buruk maupun gizi kurang," ujarnya.

Candra (4), seorang balita gizi buruk warga Ranca Wedus Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak kini kondisinya mulai membaik dengan bertambahnya berat badan dan meningkat kesehatannya.

Kondisi balita itu kini lebih baik,  setelah setelah menerima makanan biskuit, yang memiliki kandungan gizi cukup besar yakni mencapai 1.250 gram kalori, juga protein.

"Saya yakin jika Candra terus mendapatkan bantuan makanan tambahan dipastikan status gizinya menjadi lebih baik," jelasnya.

Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Tata Sudita secara terpisah menjelaskan,  jumlah balita gizi buruk yang mendapat bantuan makanan biskuit mencapai 1.028 orang.

"Pemerintah terus berupaya memberikan pelayanan yang optimal terhadap mereka agar derajat kesehatan serta berat badannya meningkat, di antaranya dengan pemberian biskuit," katanya.

Penanganan terhadap balita penderita gizi buruk selain, melalui pemberian makan tambahan, juga dirawat secara intensif di rumah sakit kalau memiliki penyakit penyerta, seperti paru-paru, TBC, diare, dan pheunomonia.

Petugas kesehatan, juga rutin mengunjungi ke rumah balita penderita gizi buruk guna memantau perkembangan kondisi kesehatannya, serta  memberikan pelayanan klinik gizi.

Selama dalam pengawasan klinik gizi, mereka mendapat pengobatan serta makanan tambahan berupa susu dan biskuit serta vitamin.

"Saya kira dengan klinik gizi itu tentu bisa meningkatkan derajat kesehatan mereka," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010