Lebak (ANTARABanten) - Stok darah Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD-PMI) Kabupaten Lebak selama beberapa hari terakhir menipis karena permintaan darah cukup tinggi.

"Kami setiap hari membutuhkan darah sebanyak 40 kantong, namun kini sangat kekurangan," kata Kepala Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD-PMI) Kabupaten Lebak dr Suhara Manullang, Rabu.

Ia mengatakan, selama ini permintaan darah cukup tinggi karena banyak pasien penyakit demam berdarah dengue (DBD), kecelakaan, dan operasi ibu melahirkan.

Karena itu, setiap hari rata-rata permintaan darah antara 30 sampai 40 kantong. 

Untuk memenuhi kebutuhan darah tersebut, terpaksa dilakukan pengganti donor dari keluarga pasien.

Sebab perolehan donor darah dari masyarakat saat ini berkurang.

Saat ini, kata dia, kegiatan donor darah sangat terbatas hanya dilakukan di gereja-gereja, itupun hanya sekitar lima sampai enam kegiatan.   

"Saya berharap berbagai elemen masyarakat dan pegawai negeri sipil (PNS) mau mendonorkan darah untuk membantu pasien," katanya.

Dia juga mengatakan, menipisnya stok darah di UTD-PMI Kabupaten Lebak, selain faktor kurangnya orang yang mendonorkan darah, juga disebabkan permintaan darah cukup tinggi.

Bahkan, pencari donor darah juga datang dari wilayah Serang, dan Pandeglang.

"Idealnya, stok darah setiap hari mencapai 40 kantong darah untuk semua jenis golongan darah," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010