Serang (ANTARABanten) - Dinas Peternakan dan Perikanan Kota Serang Provinsi Banten telah memeriksa seluruh hewan kurban yang kini banyak dijual pedagang musiman di seluruh pelosok kota.

"Sudah diperiksa beberapa hari lalu," kata Siti sambil memperlihatkan surat dari Distanak Kota Serang saat ditemui ANTARA, Kamis.

Siti yang berdagang di kawasan Legok Kota Serang serta bernaung di bawah suatu yayasan mengatakan, dirinya tidak berani mengambil resiko menjual hewan yang sakit.

"Jika hewan yang tekena penyakit tetap disembelih dan dimakan dagingnya akan berdampak pula pada warga," ujarnya.

Hal ini tentu saja membuat para pedagang hewan kurban menjadi lebih waspada terhadap penyakit yang bisa membahayakan nyawa manusia.

Pemeriksaan ini tidak hanya dilakukan pada yayasan penyalur hewan kurban,  tetapi juga pedagang  kurban biasa mangkal di pinggir jalan.

Rian misalnya, seorang penjual yang ada di kawasan Kepandean kota Serang. Ia selalau memeriksa sendiri hewan kurban yang dijualnya.

"Kalau ada yang sakit tidak akan saya jual", katanya. Tempat berjualan Rian sendiri biasanya didatangi petugas tiga hari sebelum Idul Adha.

Menurutnya, para calon pembeli tidak perlu khawatir. Penyakit hewan sudah semakin jarang dan petugas dinas selalu menjamin kesehatan hewan kurbannya.

"Penyakit hewan sekarang ini sudah berkurang, malah boleh dibilang tidak ada", kata Taufik penjual hewan kurban dari yayasan Zakaria.

Pembeli pun bisa melihat langsung dan memeriksa sendiri mana yang kelihatan sehat atau sakit dan yayasan Zakaria siap mengantarkannya ke rumah pembeli.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010