Lebak (ANTARABanten) - Menteri Pertanian Suswono meminta perbankan agar mempermudah  pemberian dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada masyarakat, terutama peternak Kabupaten Lebak.

"Kami persilahkan pengusaha ternak mengajukan KUR ke bank yang ditunjuk pemerintah di tingkat unit bank kecamatan," kata Suswono saat membuka semiloka ternak kerbau tingkat nasional di Kabupaten Lebak, Rabu.

Suswono mengatakan, pihaknya menegur keras jika penyaluran KUR dipersulit bagi para pengusaha ternak, karena penjanjian dengan perbankan mereka akan mempermudah untuk menerima akses permodalan tersebut.

"Sebab, KUR merupakan program pemerintah bertujuan untuk menciptakan iklim usaha yang mandiri sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat," jelasnya.

Mereka harus memanfaatkan KUR secara optimal untuk meningkatkan pengembangaan bidang usaha ternak.

Karena itu, kata dia, pemerintah menunjuk bank-bank yang diberikan kewenangan untuk menyalurkan KUR dengan bunga relatif kecil.

"Saya minta perbankan jangan mempersulit masyarakat untuk mendapatkan KUR. Jika dipersulit laporkan ke dinas setempat maupun Kementerian Pertanian," katanya.

Dia menyebutkan, sebelumnya pemberian KUR Rp5 juta, namun sekarang diberikan hingga mencapai Rp20 juta, tanpa agunan atau jaminan barang-barang berharga.

Kreditur KUR tanpa agunan jika pinjaman Rp5-20 juta, dan hanya melengkapi persyaratan keterangan kelurahan atau desa dengan foto copi kartu tanda penduduk (KTP).

Selain itu, pihaknya meminta para peternak juga mengajukan Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) menggunakan agunan dengan bunga lima persen per tahun.

Kredit tersebut untuk mencapai target swasembada daging tahun 2014.

"Saya kira pinjaman itu tentu sangat bermanfaat bagi peternak untuk meningkatkan perkembangaan dan kemajuan usahanya," ujarnya.

Sementara itu, Pimpinan Bank Jabar Banten Cabang Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Enang Hilman, mengatakan pihaknya hingga kini tetap memberlakukan agunan terhadap kreditur KUR.

Agunan tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi kemacetan pinjaman modal KUR.

Selama beberapa bulan terakhir, kata dia, penyaluran KUR mulai pinjaman Rp2-5 juta mereka tetap harus melengkapi agunan.

"Kami tidak berani menyalurkan KUR jika tidak dilengkapi agunan," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010