Lebak (ANTARABanten) - Menteri Pertanian Suswono mengatakan swasembada daging sapi dan kerbau yang ditargetkan tercapai pada 2014 harus terwujud, sehingga dibutuhkan dukungan semua pihak terutama para peternak serta pemerintah daerah.

"Tahun 1976 Indonesia masih mampu mengekspor daging sapi, namun 14 tahun kemudian pada 1990 kita impor daging sapi pertama kali sebanyak 18 ribu ekor dan tahun 2009 impor mencapai 600 ribu ekor. Maka pada 2014 kita berupaya menargetkan swasembada daging sapi," kata Menteri Pertanian Suswono saat membuka seminar dan loka karya serta kontes kerbau nasional ke-5 di Kabupaten Lebak, Banten, Rabu.

Ia mengatakan, saat ini Kementerian Pertanian memiliki empat program sukses yang sedang dijalankan pada 2010 hingga 2014, salah satu dari empat program sukses tersebut adalah program swasembada dan swasembada berkelanjutan beberapa komoditas pertanian serta daging sapi dan kerbau.

Menurut dia, saat ini sudah ada beberapa komoditas yang sudah bisa dipenuhi dari dalam negeri seperti beras dan jagung, sehingga target minimal 90 persen komoditas tersebut bisa dipenuhi dari dalam negeri tidak bergantung pada impor.

"Menurut data BPS, pada angka ramalan (aram) tiga tahun 2010, produksi beras kita bisa surplus hingga 2,46 persen dari produksi sekitar 36 juta ton," kata Suswono.

Sedangkan terkait dengan program swasembada daging sapi dan kerbau (PSDSK) ditargetkan pada 2014 akan bisa terwujud, sehingga diharapkan tidak ada lagi sapi atau kerbau betina produktif yang dipotong serta ke depan diharapkan akan lebih banyak lagi produksi sapi dan kerbau tersebut.

Konsumsi daging di Indonesia saat ini masih sangat rendah yakni sekitar 7 kg per kapita per tahun, jauh dibanding Malaysia yang mencapai 40 kg per kapita per tahun.

"Saat ini kita memiliki 12,6 juta ekor sapi dan kerbau. Tetapi saya ingin meyakinkan kebenaran itu dengan melakukan sensus ternak pada 2012 nanti," kata Mentan.

 Ia mengatakan, seminar dan loka karya kerbau tingkat nasional diharapkan menjadi sarana untuk menghimpun informasi pengembangan bibit kerbau di kawasan sumber bibit dan terobosan baru untuk meningkatkan peran kerbau dalam mendukung kebutuhan swasembada daging sapi (PSDSK) dan peningkatan asupan gizi nasional. 

Seminar juga menjadi forum pertukaran informasi aplikasi teknologi peternakan dan veteriner, diantaranya perbaikan teknologi reproduksi kerbau, pembibitan, inseminasi buatan dan kawin alam.

Seminar dan loka karya kerbau tingkat nasional 3 hingga 4 November 2010 di Lebak diselenggarakan Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak, Dinas Peternakan Provinsi Banten, serta Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, diikuti peserta dari 15 provinsi dan 19 kabupaten/kota se-Indonesia serta delapan kabupaten/kota di Banten.

Hadir dalam kesempatan pembukaan semiloka tersebut Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan unsur Muspida Banten serta Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya serta perwakilan peserta dari Provinsi dan kabupaten/kota lain.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010