Cilegon (ANTARABanten) - Puluhan warga Pondok Cilegon Indah di hadapan anggota DPRD setempat mempertanyakan kualitas jalan lingkar selatan (JLS) yang kondisinya rusak parah dan hanya diperbaiki ala kadarnya.
"Sejak diresmikan oleh Wali Kota Cilegon yang lama, kondisi JLS sudah terlihat rapuh konstruksinya, dan baru satu bulan diresmikan kemudian jalan itu mengalami kerusakan," kata salah seorang warga PCI blok E, Eli, Rabu malam.
Dia menjelaskan, saat ini kondisi JLS lebih parah, karena belum ada satu tahun jalan itu dilakukan pembongkaran, sehingga sempat ditutup untuk umum, "Setelah dilakukan tambal sulam, jalannya tidak layak untuk dilalui, karena jalannya tidak rata, atau bergelombang," katanya menambahkan,
Senada diungkapkan oleh warga PCI lainnya, Muklas. Menurut dia, selain kondisi jalannya buruk, di beberapa titik jalan di JLS juga mengancam pengguna, karena dipinggirnya terdapat tebing.
"Tebing yang ada, berpotensi longsor, karena tebing yang tingginya lebih dari lima meter itu, tidak ada penahan," katanya menambahkan.
Semestinya kata dia, pemerintah memberikan penahan yang terbuat dari bambu atau batu, sehingga longsoran tebing tidak terjadi.
"Kalau ini dibiarkan, longsor akan terjadi, apalagi ini musim penghujan," katanya.
Anggota DPRD Kota Cilegon dari Partai Kebangkitan Bangsa, Oji Armusi menanggapi keluhan warga Pondok Cilegon Indah tersebut, mengaku akan menindaklanjuti.
"Kami akan bawa ini ke rapat DPRD, dan memang saya akui kondisi JLS terlihat tidak beres," kata Oji.
Fisik dari proyek yang hampir menghabiskan anggaran ratusan miliar itu kata Oji, pengerjaan proyek JLS dilakukan oleh Pemkot dari awal sudah salah, sehingga memunculkan banyak masalah.
"Banyak kendala dan masalah dalam proyek JLS. Makanya untuk memperbaiki jalan itu, di APBD Perubahan tahun ini dialokasikan anggaran sekitar Rp60 miliar," katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010
"Sejak diresmikan oleh Wali Kota Cilegon yang lama, kondisi JLS sudah terlihat rapuh konstruksinya, dan baru satu bulan diresmikan kemudian jalan itu mengalami kerusakan," kata salah seorang warga PCI blok E, Eli, Rabu malam.
Dia menjelaskan, saat ini kondisi JLS lebih parah, karena belum ada satu tahun jalan itu dilakukan pembongkaran, sehingga sempat ditutup untuk umum, "Setelah dilakukan tambal sulam, jalannya tidak layak untuk dilalui, karena jalannya tidak rata, atau bergelombang," katanya menambahkan,
Senada diungkapkan oleh warga PCI lainnya, Muklas. Menurut dia, selain kondisi jalannya buruk, di beberapa titik jalan di JLS juga mengancam pengguna, karena dipinggirnya terdapat tebing.
"Tebing yang ada, berpotensi longsor, karena tebing yang tingginya lebih dari lima meter itu, tidak ada penahan," katanya menambahkan.
Semestinya kata dia, pemerintah memberikan penahan yang terbuat dari bambu atau batu, sehingga longsoran tebing tidak terjadi.
"Kalau ini dibiarkan, longsor akan terjadi, apalagi ini musim penghujan," katanya.
Anggota DPRD Kota Cilegon dari Partai Kebangkitan Bangsa, Oji Armusi menanggapi keluhan warga Pondok Cilegon Indah tersebut, mengaku akan menindaklanjuti.
"Kami akan bawa ini ke rapat DPRD, dan memang saya akui kondisi JLS terlihat tidak beres," kata Oji.
Fisik dari proyek yang hampir menghabiskan anggaran ratusan miliar itu kata Oji, pengerjaan proyek JLS dilakukan oleh Pemkot dari awal sudah salah, sehingga memunculkan banyak masalah.
"Banyak kendala dan masalah dalam proyek JLS. Makanya untuk memperbaiki jalan itu, di APBD Perubahan tahun ini dialokasikan anggaran sekitar Rp60 miliar," katanya menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010