Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebutkan transformasi bisnis, yang digagas PT PLN (Persero) mampu menciptakan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik lebih efisien.
Dengan demikian, seluruh masyarakat dapat menikmati listrik yang terjangkau dan andal dengan tetap mengutamakan kualitas.
Baca juga: Setahun Jokowi-Ma'aruf, Pemerintah ambil risiko turunkan gas bumi demi tingkatkan daya saing
"PLN perlu melakukan berbagai upaya optimal agar tercipta biaya pokok penyediaan tenaga listrik yang efisien, sehingga dapat menyediakan tenaga listrik yang berkualitas, andal, ramah lingkungan, dan terjangkau, bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat menghadiri acara Learning, Innovation, Knowledge, and Exhibition (LIKE) 2020 secara virtual, Selasa (20/10/2020), seperti dikutip dari laman Kementerian ESDM di Jakarta, Rabu.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan PLN, menurut Menteri ESDM, adalah melalui pengaturan manajemen rantai pasok energi primernya serta menjaga sinergitas antar-pemangku kepentingan.
"Pengelolaan System Avarage Interruption Duration Index (SAIDI) dan System Avarage Interruption Frequency Index (SAIFI) menjadi penting dilakukan PLN bila ingin mewujudkan hal tersebut," ungkap Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Saat ini PLN mengusung empat pilar dalam menyosong Industri 4.0, yakni green, lean, innovative, dan customer focused.
Menteri ESDM pun mengapresiasi adaptasi yang dilakukan PLN atas perkembangan zaman ini guna mendorong bisnis yang berkelanjutan.
"Saya yakin dengan transformasi PLN ini bisa mewujudkan bisnis ketenagalistrikan yang lebih sehat dan memberikan manfaat yang lebih optimal bagi masyarakat, bangsa, dan negara," tegas Menteri Arifin.
Pada kesempatan itu Menteri ESDM juga menyarankan PLN meningkatkan konsep pelayanan yang lebih memprioritaskan pelanggan. Kepuasan dan kedekatan dengan pelanggan akan menjadi titik penting bagi keberlangsungan usaha.
"Salah satu konsep yang harus dilakukan manajemen PLN adalah tidak kaku, menerapkan human oriented," jelasnya.
Di sisi lain Menteri ESDM menegaskan pemerintah akan terus berkomitmen mendukung proses transformasi bisnis yang dilakukan PLN, terutama dalam efisiensi BPP listrik.
Beberapa langkah kebijakan yang sudah diimplementasikan antara lain, kebijakan energi primer pembangkit batubara dan gas, pengaturan harga pembelian tenaga listrik dari IPP berdasarkan BPP, serta optimalisasi bauran energi pembangkitan dengan mengurangi pembangkit BBM.
Kebijakan lain seperti pengendalian biaya pembentuk BPP baik fixed cost maupun fuel cost, pengendalian efisiensi penyediaan tenaga listrik dari pembangkitan melalui pengaturan spesifik konsumsi bahan bakar pembangkit oleh pemerintah serta sisi penyaluran melalui pengaturan susut jaringan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
Dengan demikian, seluruh masyarakat dapat menikmati listrik yang terjangkau dan andal dengan tetap mengutamakan kualitas.
Baca juga: Setahun Jokowi-Ma'aruf, Pemerintah ambil risiko turunkan gas bumi demi tingkatkan daya saing
"PLN perlu melakukan berbagai upaya optimal agar tercipta biaya pokok penyediaan tenaga listrik yang efisien, sehingga dapat menyediakan tenaga listrik yang berkualitas, andal, ramah lingkungan, dan terjangkau, bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat menghadiri acara Learning, Innovation, Knowledge, and Exhibition (LIKE) 2020 secara virtual, Selasa (20/10/2020), seperti dikutip dari laman Kementerian ESDM di Jakarta, Rabu.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan PLN, menurut Menteri ESDM, adalah melalui pengaturan manajemen rantai pasok energi primernya serta menjaga sinergitas antar-pemangku kepentingan.
"Pengelolaan System Avarage Interruption Duration Index (SAIDI) dan System Avarage Interruption Frequency Index (SAIFI) menjadi penting dilakukan PLN bila ingin mewujudkan hal tersebut," ungkap Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Saat ini PLN mengusung empat pilar dalam menyosong Industri 4.0, yakni green, lean, innovative, dan customer focused.
Menteri ESDM pun mengapresiasi adaptasi yang dilakukan PLN atas perkembangan zaman ini guna mendorong bisnis yang berkelanjutan.
"Saya yakin dengan transformasi PLN ini bisa mewujudkan bisnis ketenagalistrikan yang lebih sehat dan memberikan manfaat yang lebih optimal bagi masyarakat, bangsa, dan negara," tegas Menteri Arifin.
Pada kesempatan itu Menteri ESDM juga menyarankan PLN meningkatkan konsep pelayanan yang lebih memprioritaskan pelanggan. Kepuasan dan kedekatan dengan pelanggan akan menjadi titik penting bagi keberlangsungan usaha.
"Salah satu konsep yang harus dilakukan manajemen PLN adalah tidak kaku, menerapkan human oriented," jelasnya.
Di sisi lain Menteri ESDM menegaskan pemerintah akan terus berkomitmen mendukung proses transformasi bisnis yang dilakukan PLN, terutama dalam efisiensi BPP listrik.
Beberapa langkah kebijakan yang sudah diimplementasikan antara lain, kebijakan energi primer pembangkit batubara dan gas, pengaturan harga pembelian tenaga listrik dari IPP berdasarkan BPP, serta optimalisasi bauran energi pembangkitan dengan mengurangi pembangkit BBM.
Kebijakan lain seperti pengendalian biaya pembentuk BPP baik fixed cost maupun fuel cost, pengendalian efisiensi penyediaan tenaga listrik dari pembangkitan melalui pengaturan spesifik konsumsi bahan bakar pembangkit oleh pemerintah serta sisi penyaluran melalui pengaturan susut jaringan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020