Pemerintah pusat dalam tahun 2020 membantu memperbaiki 900 rumah tidak layak huni (RTLH) milik warga Kabupaten Lebak, Banten agar mereka tinggal bersama anggota keluarga nyaman dan sehat.

"Kami berharap perbaikan rumah tak layak huni itu ditargetkan rampung sampai Desember mendatang," kata Sekertaris Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Lebak Ahmad Hidayat di Lebak, Kamis.

Baca juga: Pemkab Lebak siapkan tempat isolasi bagi OTG, daya tampung 40 orang

Baca juga: Jumlah pasien sembuh dari COVID-19 di Lebak meningkat signifikan

Masyarakat Kabupaten Lebak yang mendapat bantuan program perbaikan rumah tidak layak huni tersebut dialokasikan bantuan dana stimulan Rp17.500.000 per unit rumah untuk 900 rumah dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Penyaluran dana perbaikan rumah langsung dikirim melalui rekening bank ke masing-masing penerima bantuan tersebut.

Namun, penggunaan dana perbaikan itu mereka wajib dibelanjakan untuk bahan material bangunan yang sudah ditunjuk.

"Kami berharap dana stimulan Rp17.500.000 dapat bermanfaat untuk perbaikan rumah tidak layak huni itu," katanya menjelaskan.

Menurut dia, pemerintah pusat menggulirkan program tersebut ditujukan untuk membantu warga miskin agar mereka memiliki tempat tinggal yang nyaman, memadai dan sehat.

Pembangunan rumah juga melibatkan partisipasi swadaya masyarakat setempat karena alokasi dana relatif kecil.

Masyarakat yang menerima bantuan perbaikan rumah, yakni warga yang lantai rumahnya masih tanah serta tidak punya kamar mandi dan jamban.

Selain itu juga pendapatan gaji di bawah Rp2 juta per bulan dan tanah hak milik.

"Semua warga yang menerima bantuan perbaikan rumah itu dari keluarga miskin," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Deni (30) warga Kalanganyar Kabupaten Lebak mengaku bahwa dirinya merasa senang kini memiliki rumah layak huni dengan atap bata dan lantai keramik serta memiliki jamban yang sehat.

"Kami sangat terbantu adanya bantuan perbaikan rumah,sehingga keluarga merasa aman dan nyaman tanpa ketakutan roboh diterpa angin kencang," kata Deni yang sehari-hari buruh tani.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020