Situs resmi "corona.jakarta.go.id" mencatat jumlah pasien sembuh dari paparan COVID-19 di Jakarta mencapai penambahan sebanyak 1.042 orang atau meningkat dari 67.310 orang menjadi 68.352 orang pada Kamis.
Jumlah pasien sembuh di Daerah Khusus Ibu Kota itu mencapai 82,0 persen atau meningkat 81,7 persen dibanding sebelumnya dari total kasus positif yang terpantau sebesar 83.392 orang.
Baca juga: 11.064 warga Sumut terkonfirmasi COVID-19
Pada total kasus positif tersebut sebanyak 13.202 orang atau menurun 52 orang dari sebelumnya 13.254 orang yang masih dirawat/diisolasi, serta 1.838 orang (bertambah 19 orang dibanding sebelumnya 1.819 orang meninggal dunia atau 2,2 persen (sama seperti sebelumnya).
Kasus baru paparan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) adalah sebanyak 1.009 kasus yang menyebabkan pertambahan dari 82.383 kasus menjadi 83.392 kasus.
Pertambahan kasus yang dilaporkan sebanyak 1.009 kasus, merupakan hasil dari pemeriksaan usap (test PCR) pada Rabu (909 kasus) dan data hasil pemeriksaan pada 5-6 Oktober 2020 yang dilaporkan sebesar 100 kasus.
Dari data penambahan pasien positif COVID-19 di Jakarta selama sepekan terakhir mencapai 1.009 kasus lebih tinggi dibandingkan pertambahan pada Selasa sebanyak 1.007 kasus, dan pada Senin menembus 822 kasus.
Akan tetapi, lebih rendah dibanding penambahan pada Rabu (7/10) sebanyak 1.340 kasus, Minggu (4/10) mencapai 1.430 kasus, Sabtu (3/10) sebesar 1.165 kasus, Jumat (2/10) menembus 1.098 kasus, dan Kamis (1/10) sekitar 1.153 kasus, kemudian Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, serta Rabu (16/9) kisaran 1.505 kasus yang merupakan pertambahan terbanyak selama pandemi.
Walaupun penambahan pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus merupakan pertambahan kasus terbanyak, tapi penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, adalah pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes yang hanya dilakukan satu kali (11 September 2020). Karena penambahan pada Rabu (16/9) adalah penambahan dari hasil pada 12-15 September 2020.
Untuk pengujian usap hingga tes terakhir pada Rabu (7/10), memiliki rincian dilakukan tes pada 9.435 spesimen terdiri dari 7.359 orang dites untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil sebanyak 909 kasus positif dan 6.450 kasus negatif.
Dengan demikian, rataan tes PCR total per satu juta penduduk setelah perkembangan COVID-19 sebanyak 96.714 dengan jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 61.971.
Hingga tes terakhir pada Rabu (7/10) itu, sudah ada 1.399.350 spesimen (sebelumnya 1.381.949 spesimen) yang telah diperiksa dengan tes 'Polymerase Chain Reaction" (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 pada lima wilayah DKI Jakarta melalui 54 laboratorium.
Dari jumlah tes tersebut, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir setelah perkembangannya pada Kamis ini, turun ke angka 11,3 persen dari hari sebelumnya sebesar 12,2 persen.
Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan tidak lebih dari lima persen sehingga terkategori kawasan aman.
Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi pada Maret 2020 setelah perkembangan pada hari Rabu ini, adalah sebesar 8,1 persen (sama seperti hari sebelumnya).
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
Jumlah pasien sembuh di Daerah Khusus Ibu Kota itu mencapai 82,0 persen atau meningkat 81,7 persen dibanding sebelumnya dari total kasus positif yang terpantau sebesar 83.392 orang.
Baca juga: 11.064 warga Sumut terkonfirmasi COVID-19
Pada total kasus positif tersebut sebanyak 13.202 orang atau menurun 52 orang dari sebelumnya 13.254 orang yang masih dirawat/diisolasi, serta 1.838 orang (bertambah 19 orang dibanding sebelumnya 1.819 orang meninggal dunia atau 2,2 persen (sama seperti sebelumnya).
Kasus baru paparan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) adalah sebanyak 1.009 kasus yang menyebabkan pertambahan dari 82.383 kasus menjadi 83.392 kasus.
Pertambahan kasus yang dilaporkan sebanyak 1.009 kasus, merupakan hasil dari pemeriksaan usap (test PCR) pada Rabu (909 kasus) dan data hasil pemeriksaan pada 5-6 Oktober 2020 yang dilaporkan sebesar 100 kasus.
Dari data penambahan pasien positif COVID-19 di Jakarta selama sepekan terakhir mencapai 1.009 kasus lebih tinggi dibandingkan pertambahan pada Selasa sebanyak 1.007 kasus, dan pada Senin menembus 822 kasus.
Akan tetapi, lebih rendah dibanding penambahan pada Rabu (7/10) sebanyak 1.340 kasus, Minggu (4/10) mencapai 1.430 kasus, Sabtu (3/10) sebesar 1.165 kasus, Jumat (2/10) menembus 1.098 kasus, dan Kamis (1/10) sekitar 1.153 kasus, kemudian Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, serta Rabu (16/9) kisaran 1.505 kasus yang merupakan pertambahan terbanyak selama pandemi.
Walaupun penambahan pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus merupakan pertambahan kasus terbanyak, tapi penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, adalah pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes yang hanya dilakukan satu kali (11 September 2020). Karena penambahan pada Rabu (16/9) adalah penambahan dari hasil pada 12-15 September 2020.
Untuk pengujian usap hingga tes terakhir pada Rabu (7/10), memiliki rincian dilakukan tes pada 9.435 spesimen terdiri dari 7.359 orang dites untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil sebanyak 909 kasus positif dan 6.450 kasus negatif.
Dengan demikian, rataan tes PCR total per satu juta penduduk setelah perkembangan COVID-19 sebanyak 96.714 dengan jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 61.971.
Hingga tes terakhir pada Rabu (7/10) itu, sudah ada 1.399.350 spesimen (sebelumnya 1.381.949 spesimen) yang telah diperiksa dengan tes 'Polymerase Chain Reaction" (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 pada lima wilayah DKI Jakarta melalui 54 laboratorium.
Dari jumlah tes tersebut, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir setelah perkembangannya pada Kamis ini, turun ke angka 11,3 persen dari hari sebelumnya sebesar 12,2 persen.
Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan tidak lebih dari lima persen sehingga terkategori kawasan aman.
Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi pada Maret 2020 setelah perkembangan pada hari Rabu ini, adalah sebesar 8,1 persen (sama seperti hari sebelumnya).
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020