Pandeglang,  (ANTARA News) - Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pandeglang Anwar Fauzan menjelaskan, penyaluran bantuan program keluarga harapan dilakukan dalam tiga tahap.

"Program keluarga harapan (PKH) merupakan bantuan dari Kementerian Sosial bagi yang kurang mampu, penyalurannya dilaksanakan dalam tiga tahap," katanya di Pandeglang, Rabu.

Kabupaten Pandeglang, pada 2010 mendapat alokasi bantuan PKH sebesar Rp22 miliar untuk 17.300 kepala keluarga (KK) warga miskin di daerah itu, dan yang telah disalurkan baru 25 persen.

Penyaluran bantuan sosial itu, kata dia, akan dilakukan tiga tahap yang pelaksanaannya dilaksanakan oleh PT Pos Indonesia.

"Warga penerima, datang ke Kantor Pos langsung untuk mengambil bantuan tersebut, jadi penyalurannya sama dengan bantuan langsung tunai (BLT)," katanya.

Mengenai nilai bantuan, menurut dia, bervariasi disesuaikan dengan kondisi keluarga dari penerima, namun berkisar Rp600 ribu-Rp1,2 juta.

"Bagi keluarga penerima yang memiliki anak usia sekolah lebih banyak, atau mempunyai balita lebih banyak maka nilai bantuan yang diterimanya juga lebih tinggi," katanya.

Ia juga menjelaskan, warga kurang mampu penerima bantuan PKH tersebut  tersebar di 10 kecamatan yakni Majasari, Mandalawangi, Picung, Munjul, Labuan, Pulosari, Cibaliung, Sumur, Angsana dan Cibitung.

Bantuan PKH, kata dia, diberikan pemerintah guna menanggulangi kemiskinan dengan memotong mata rantai yang menjadi penyebab kemiskinan tersebut.

Menurut dia, ada beberapa syarat keluarga yang masuk dalam katagori keluarga harapan di antaranya memiliki anak usia di bawah lima tahun (balita), memiliki anak sekolah atau istrinya sedang hamil.

"Dengan adanya bantuan tersebut maka balita bisa diberikan gizi sehingga tumbuh sehat baik jiwa maupun raganya, anak usia sekolah dapat disekolahkan dan ibu hamil bisa diperiksakan ke bidan atau dokter secara rutin," katanya.

Jika perkembangan jiwa dan raga anak balita   baik maka nantinya akan menjadi anak yang sehat dan cerdas, di sekolahnya, meski miskin.

Demikian juga dengan ibu hamil, kalau diperiksakan secara rutin pada bidan atau dokter maka janinnya dan ibu yang mengandungnya pun akan sehat yang pada akhirnya bisa lahir dengan selamat.

"Kalau masalah-masalah tersebut bisa ditangani dengan baik, maka keturunan warga kurang mampu itu ke depan bisa lebih mampu sehingga kemiskinannya tidak 'diwariskan' pada keturunannya dan itulah yang menjadi sasaran dari PKH," ujarnya. (*)
 

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2010