Ketua Satgas Penanganan COVID-19 sekaligis Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo mengajak masyarakat memperhatikan kelestarian lingkungan.
"Setiap tahun ada kejadian bencana alam banjir, banjir bandang dan tanah longsor," ujar Monardo saat melakukan kunjungan kerja ke Sulut di Manado, Rabu.
Baca juga: Tak sediakan faskes, Satgas COVID-19 tutup sementara cabang pabrik air minum di Tambora
Dia mencontohkan pada awal tahun 2020 dirinya melihat langsung penanganan banjir dan tanah longsor di Kabupaten Kepulauan Sangihe.
"Apa yang harus dilakukan? Kita harus bertanggung jawab, tidak harus pemerintah, pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, masyarakat tahu persis apa yang harus dilakukan (memperhatikan kelestarian lingkungan)," ajaknya.
Dia juga mengingatkan masyarakat tidak menanam tanaman semusim atau sayuran di daerah dengan kemiringan lebih dari 30 derajat.
Alasannya, manakala curah hujan tinggi sedimen akan terbawa dan apabila volume air hujan tinggi akan menyebabkan longsor yang dapat menimbun permukiman sekitar.
Dia juga mengajak masyarakat tidak melakukan penambangan yang membahayakan keselamatan jiwa.
Apalagi dari data Basarnas, sebanyak 31 orang meninggal akibat tertimbun karena melakukan penambangan.
"Momentum ini saya harap jangan ada lagi kegiatan tambang yang menggunakan bahan berbahaya seperti merkuri karena dapat merusak generasi ke depan," sebutnya.
Jenderal bintang tiga ini yakin semua hal berkaitan dengan risiko sudah diantisipasi, dimitigasi pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota.
#satgascovid19
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Setiap tahun ada kejadian bencana alam banjir, banjir bandang dan tanah longsor," ujar Monardo saat melakukan kunjungan kerja ke Sulut di Manado, Rabu.
Baca juga: Tak sediakan faskes, Satgas COVID-19 tutup sementara cabang pabrik air minum di Tambora
Dia mencontohkan pada awal tahun 2020 dirinya melihat langsung penanganan banjir dan tanah longsor di Kabupaten Kepulauan Sangihe.
"Apa yang harus dilakukan? Kita harus bertanggung jawab, tidak harus pemerintah, pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, masyarakat tahu persis apa yang harus dilakukan (memperhatikan kelestarian lingkungan)," ajaknya.
Dia juga mengingatkan masyarakat tidak menanam tanaman semusim atau sayuran di daerah dengan kemiringan lebih dari 30 derajat.
Alasannya, manakala curah hujan tinggi sedimen akan terbawa dan apabila volume air hujan tinggi akan menyebabkan longsor yang dapat menimbun permukiman sekitar.
Dia juga mengajak masyarakat tidak melakukan penambangan yang membahayakan keselamatan jiwa.
Apalagi dari data Basarnas, sebanyak 31 orang meninggal akibat tertimbun karena melakukan penambangan.
"Momentum ini saya harap jangan ada lagi kegiatan tambang yang menggunakan bahan berbahaya seperti merkuri karena dapat merusak generasi ke depan," sebutnya.
Jenderal bintang tiga ini yakin semua hal berkaitan dengan risiko sudah diantisipasi, dimitigasi pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota.
#satgascovid19
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020