Kepala Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Kota Tangsel Taryono, mengungkapkan  sistem pendidikan jarak jauh bagi peserta didik, di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, harus menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi siswa. Menurutnya, esensi dari sistem pengajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19, ini bukan pencapaian target kurikulum sekolah.

“Jadi esensi dari pembelajaran jarak jauh itu bukan pencapaian target kurikulum, tetapi bagaimana bisa menyajikan pembelajaran yang menyenangkan bagi para siswa,” papar Taryono.

Baca juga: PSI: ASN harus netral di Pilkada Tangsel 2020

Para orangtua yang membimbing anaknya di rumah dalam mengejarkan tugas pun diharapkan bisa lebih bersabar dan jangan menggunakan cara-cara kekerasan mendidik.

Apalagi, dimasa pandemi COVID-19 seperti ini, stres akibat kelamaan berada di rumah menjadi lebih cepat datang. Sehingga, anak didik rawan menjadi pelimpahan kekesalan orangtua. Para guru pun diminta home visit.

“Terkait program guru ke rumah siswa atau home visit itu untuk memastikan anak-anak di rumah dalam keadaan sehat, senang dan bahagia, serta dipastikan tidak ada kekerasan kepada anak-anak,” sambung Taryono lagi.

Melalui program home visit ini, diharapkan juga dapat menyegarkan semangat anak didik untuk belajar. Sehingga, belajar di rumah menjadi pengalaman yang menyenangkan.

Selama pandemi COVID-19 masih tinggi dan Tangsel masih masuk zona merah, maka sistem pendidikan pembelajaran jarak jauh di masih akan terus dilakukan. Sehingga siswa dan para tenaga pendidik bisa tetap aman.

“Ketika daerah itu belum kuning atau hijau status COVID-19 nya, maka tetap dilaksanakan pembelajaran jarak jauh. Baik itu di lembaga kursus, sekolah, semuanya sama. Tetap, semuanya harus mematuhi PSBB,” tukasnya.




 

Pewarta: Fadzar Ilham

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020