Arsitek Raul Renanda mengatakan karya-karya arsitektur berkonsep ruang terbuka ditengah pandemi COVID-19 paling diminati masyarakat.

"Bagaimana memanfaatkan ruang-ruang arsitektur baik di dalam maupun di luar bangunan secara efisien sesuai dengan ruang gerak yang semakin dinamis ditengah pandemi," kata Raul yang spesialis di bidang ruang publik dalam keterangan tertulis, Kamis.

Raul menjelaskan hal itu dalam seminar virtual "Arsitek & Arsitektur Di Masa Pandemi" yang diselenggarakan Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan Kenari Djaja bersama-sama nara sumber lainnya yakni Sigit Kusumawijaya dan Erwin Cahyadi.

Dalam kesempatan itu, Sigit Kusumawijaja dengan antusias menjelaskan dalam mengembangkan bangunan apapun harus bisa menjadi andalan ketahanan pangan. 

Sedangkan Erwin Cahyadi yang lebih fokus pada bagaimana mengembangkan usaha arsitektur, ingin bisa memotivasi untuk mengatasi problem pandemi.

Seminar ini dibuka dengan pengantar sambutan dari Kaprodi Arsitektur UKI Ir Sahala Simatupang, MT dan Ketua Himpunan Mahasiswa Arsitektur UKI Yosia K Parapat. 

Dalam kesempatan itu Direktur Kenari Djaja Hendry Sjarifudin menyambut baik kerjasama dengan Perguruan Tinggi UKI dan yang lain, karena sesuai dengan misi Kenari Djaja dalam mendukung tugas mahasiswa arsitektur dan para Arsitek muda menjadi kekuatan pembangunan di negeri ini mendatang. 

Seperti diketahui kegiatan industri Jasa Konstruksi termasuk arsitektur memang terpukul di dalam masa pandemi akibat COVID-19 ini yang tidak tahu sampai kapan akan berakhir. 

Banyak pekerjaan harus ditangguhkan sampai dapat ditemukan cara yang lebih tepat dari efisiensi waktu, manfaat maupun wujud arsitekturnya. 

Bagi khalayak umum dan pemerhati arsitektur, apa yang telah diperbuat para arsitek ini, diharapkan bisa membuka cakrawala tentang betapa luas jangkauan yang dapat dilakukan di bidang arsitektur.


 

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020