Sebanyak 200 Aparatur Sipil Negara (ASN/PNS) dan tenaga honorer di lingkungan Sekertariat Daerah Kabupaten Lebak melakukan pemeriksaan tes usap guna menemukan (melacak) kasus COVID-19.
"Kita berharap para pegawai ASN/PNS maupun honorer itu tidak ditemukan reaktif/positif corona," kata Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya di Lebak, Rabu.
Baca juga: BPBD minta warga pegunungan di Lebak waspadai banjir dan longsor
Pemeriksaan tes usap di lingkungan Sekertariat Daerah Kabupaten Lebak juga dilakukan terhadap bupati, sekda dan kepala bagian.
Penyebaran COVID-19 sudah menjadikan klaster perkantoran dengan ditemukannya pegawai positif corona di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Dinas Koperasi dan UKM. Karena itu, pemeriksaan tes usap dilakukan di lingkungan Sekertariat Daerah guna melacak kasus COVID-19.
"Jika ditemukan reaktif/positif corona, segera dilakukan tindak lanjut penanganan medis maupun isolasi mandiri, sehingga tidak menularkan kepada orang lain," katanya.
Menurut dia, pemeriksaan tes usap itu untuk memberikan jaminan agar pegawai di lingkungan Sekertariat Daerah Kabupaten Lebak tidak terpapar COVID-19. Sebab, ASN harus hidup sehat dan terbebas dari penyebaran penyakit yang mematikan agar bisa memberikan pelayanan lebih optimal kepada masyarakat.
Selama ini, ujar bupati, tren penyebaran kasus COVID-19 di daerah ini cenderung meningkat akibat rendahnya disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti masih banyak warga ke luar rumah tidak memakai masker, tidak menjaga jarak dan tidak mencuci tangan.
Selain itu juga banyak warga berkerumun di kafe, fasilitas umum, wisata dan Alun-alun Rangkasbitung. "Kami minta warga agar selalu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan untuk memutus mata rantai COVID-19," katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan saat ini jumlah kasus corona di Lebak bertambah delapan orang, sehingga total sampai Rabu (23/9) menjadi 156 orang dari sehari sebelumnya 148 orang.
Ia mengatakan warga yang positif COVID-19 menjalani isolasi mandiri di rumah dan ada yang mendapat perawatan medis di RSUD Banten.
Dari 156 orang itu, kata dia, 55 orang dinyatakan sembuh dan 96 orang menjalani isolasi serta lima orang dilaporkan meninggal dunia. "Kami minta warga agar mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Kita berharap para pegawai ASN/PNS maupun honorer itu tidak ditemukan reaktif/positif corona," kata Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya di Lebak, Rabu.
Baca juga: BPBD minta warga pegunungan di Lebak waspadai banjir dan longsor
Pemeriksaan tes usap di lingkungan Sekertariat Daerah Kabupaten Lebak juga dilakukan terhadap bupati, sekda dan kepala bagian.
Penyebaran COVID-19 sudah menjadikan klaster perkantoran dengan ditemukannya pegawai positif corona di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Dinas Koperasi dan UKM. Karena itu, pemeriksaan tes usap dilakukan di lingkungan Sekertariat Daerah guna melacak kasus COVID-19.
"Jika ditemukan reaktif/positif corona, segera dilakukan tindak lanjut penanganan medis maupun isolasi mandiri, sehingga tidak menularkan kepada orang lain," katanya.
Menurut dia, pemeriksaan tes usap itu untuk memberikan jaminan agar pegawai di lingkungan Sekertariat Daerah Kabupaten Lebak tidak terpapar COVID-19. Sebab, ASN harus hidup sehat dan terbebas dari penyebaran penyakit yang mematikan agar bisa memberikan pelayanan lebih optimal kepada masyarakat.
Selama ini, ujar bupati, tren penyebaran kasus COVID-19 di daerah ini cenderung meningkat akibat rendahnya disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti masih banyak warga ke luar rumah tidak memakai masker, tidak menjaga jarak dan tidak mencuci tangan.
Selain itu juga banyak warga berkerumun di kafe, fasilitas umum, wisata dan Alun-alun Rangkasbitung. "Kami minta warga agar selalu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan untuk memutus mata rantai COVID-19," katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan saat ini jumlah kasus corona di Lebak bertambah delapan orang, sehingga total sampai Rabu (23/9) menjadi 156 orang dari sehari sebelumnya 148 orang.
Ia mengatakan warga yang positif COVID-19 menjalani isolasi mandiri di rumah dan ada yang mendapat perawatan medis di RSUD Banten.
Dari 156 orang itu, kata dia, 55 orang dinyatakan sembuh dan 96 orang menjalani isolasi serta lima orang dilaporkan meninggal dunia. "Kami minta warga agar mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020