Tim evakuasi akhirnya menemukan jasad nelayan yang hilang diterjang gelombang tinggi di Perairan Lebak dalam kondisi sudah meninggal dunia.
"Nelayan yang ditemukan itu bernama Edi (45) warga Babakan Kecamatan Cikeusik, Pandeglang," kata Kepala Basarnas Banten M Zaenal Arifin, Rabu.
Baca juga: KPU tetapkan dua Paslon Bupati dan Wakil Bupati Serang
Baca juga: Bupati Irna apresiasi TMMD ke 109 permudah akses antar desa
Tim evakuasi terdiri dari Polairud Banten, Polsek Panggarangan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, PMI, HNSI, Madure Rescue, Balawista dan masyarakat setempat
Penemuan jasad nelayan yang hilang itu, Selasa (22/9) malam pukul 21.30 WIB dan pada radius 5 NM dari lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
"Jenazah sudah diserahkan kepada keluarga korban untuk dimakamkan," katanya menjelaskan.
Menurut dia, keberhasilan penemuan jasad nelayan tersebut berkat kerja keras tim evakuasi gabungan dengan membagi di tiga titik.
Pertama tim evakuasi melakukan penyisiran dengan pengamatan secara visual melalui jalur darat ke arah timur sejauh 12 kilometer dari Pantai Tanjung Panto.
Selanjutnya, kedua tim evakuasi melakukan penyisiran dengan pengamatan secara visual melalui jalur darat sejauh 18 kilometer dari lokasi kejadian ke arah barat.
Ketiga, kata dia, tim evakuasi melakukan penyisiran dengan pengamatan secara visual melalui jalur darat sejauh 12 kilometer ke arah timur dari Pantai Muara Binuangeun.
"Kita mengapresiasi selama tiga hari terakhir akhirnya tim evakuasi berhasil menemukan jasad Edi seorang nelayan itu," katanya menjelaskan.*
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Nelayan yang ditemukan itu bernama Edi (45) warga Babakan Kecamatan Cikeusik, Pandeglang," kata Kepala Basarnas Banten M Zaenal Arifin, Rabu.
Baca juga: KPU tetapkan dua Paslon Bupati dan Wakil Bupati Serang
Baca juga: Bupati Irna apresiasi TMMD ke 109 permudah akses antar desa
Tim evakuasi terdiri dari Polairud Banten, Polsek Panggarangan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, PMI, HNSI, Madure Rescue, Balawista dan masyarakat setempat
Penemuan jasad nelayan yang hilang itu, Selasa (22/9) malam pukul 21.30 WIB dan pada radius 5 NM dari lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
"Jenazah sudah diserahkan kepada keluarga korban untuk dimakamkan," katanya menjelaskan.
Menurut dia, keberhasilan penemuan jasad nelayan tersebut berkat kerja keras tim evakuasi gabungan dengan membagi di tiga titik.
Pertama tim evakuasi melakukan penyisiran dengan pengamatan secara visual melalui jalur darat ke arah timur sejauh 12 kilometer dari Pantai Tanjung Panto.
Selanjutnya, kedua tim evakuasi melakukan penyisiran dengan pengamatan secara visual melalui jalur darat sejauh 18 kilometer dari lokasi kejadian ke arah barat.
Ketiga, kata dia, tim evakuasi melakukan penyisiran dengan pengamatan secara visual melalui jalur darat sejauh 12 kilometer ke arah timur dari Pantai Muara Binuangeun.
"Kita mengapresiasi selama tiga hari terakhir akhirnya tim evakuasi berhasil menemukan jasad Edi seorang nelayan itu," katanya menjelaskan.*
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020