Direktur Mitigasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Emma Rachmawati mengatakan pemerintah fokus mengurangi bahan perusak ozon (BPO) Hydrochloroflourocarbon (HCFC) jenis HCFC-22 yang biasa dipakai di pendingin udara.

"Pemerintah fokus untuk melakukan penghapusan bahan perusak ozon jenis HCFC-22. Karena HCFC-22 ini sekarang hanya boleh dilakukan di sektor servicing oleh karena itu pemerintah mengeluarkan kebijakan khusus untuk sektor itu," kata Emma dalam pertemuan virtual dengan media dalam rangka Hari Ozon Sedunia yang diperingati hari ini di Jakarta pada Rabu.

Baca juga: Operasi Gakkum KLHK hentikan penambangan kapur ilegal di Klapanunggal Bogor

Menurut Emma, Indonesia berhasil menurunkan konsumsi BPO secara signifikan khususnya jenis HCFC. Indonesia pada 2019 berhasil menurunkan konsumsi HCFC sebanyak 40 persen, atau melebihi target 37,5 persen.

Berbagai langkah terus dilakukan agar konsumsi HCFC berhasil diturunkan 55 persen pada 2023.

Indonesia juga telah melarang impor produk berbasis sistem pendingin yang menggunakan Chlorofluorocarbon (CFC) dan HCFC dan sejak 2015 telah dikeluarkan larangan penggunaan HCFC di bidang perindustrian dengan pelarangan pemeliharaan barang dengan HCFC mulai berlaku pada akhir 2030.

Selain itu, KLHK juga tengah mempersiapkan langkah untuk meratifikasi Amandemen Kigali yang merupakan penyempurnaan Protokol Montreal.

Ketika meratifikasi itu nanti Indonesia akan sepakat mendukung pengurangan BPO berbahan Hydroflorokarbon (HFC), yang sebelumnya menjadi pengganti HCFC.

"Kita masih dalam proses ratifikasi dan Indonesia akan terkena pemberlakuan Amandemen Kigali ini per 1 Januari 2029, jadi kita punya waktu untuk menyiapkan industri dan konsumen kita ke refrigeran (zat pendingin) yang baru," kata Emma.

Karena itu, untuk mendukung upaya mengurangi penggunaan BPO Emma mendorong masyarakat untuk membeli produk yang berlogo bebas CFC dan HCFC dan memakai jasa teknisi refrigerasi dan AC (RAC) bersertifikat yang kompeten dan terlatih untuk menghindari BPO tersebut lepas ke udara.



 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020