Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menggandeng Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) untuk mengakselerasi pemasaran produk kelautan dan perikanan dalam negeri.
"Kerja sama ini untuk meningkatkan pemasaran produk kelautan dan perikanan sekaligus untuk menumbuhkan pelaku UMKM yang menjual hasil tangkapan nelayan dengan menjadi mitra outlet Sahabat Gemarikan.id," kata Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Maritim dan Investasi Safri Burhanuddin dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu.
Safri mengatakan tujuan kerja sama itu yakni untuk memberikan akses pemasaran hasil tangkap nelayan yang selama pandemi ini menurun drastis akibat berkurangnya pasar ekspor.
Di sisi yang lain, kerja sama itu diharapkan mampu menyediakan produk kelautan dan perikanan dengan harga yang lebih murah bagi masyarakat. Bahkan, menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat terdampak pandemi dengan menjadi mitra outlet dan ikut berjualan produk langsung dari nelayan.
"Dalam hal ini Perum Perindo akan menjadi off taker/standby buyer nelayan binaan program Satu Juta Nelayan Berdaulat yang saat ini sudah ada di Sukabumi dan Natuna untuk kemudian memproses, menyimpan serta mendistribusi ke outlet Sahabat Gemarikan.id. Saat ini telah terdaftar 40 outlet Sahabat Gemarikan.id di Jabodetabek," imbuhnya.
Selain menggandeng Perum Perindo, pemerintah juga bekerja sama dengan BNI dan fishOn, perusahaan rintisan yang memfokuskan diri pada pemberian akses modal untuk nelayan.
Kemenko Maritim dan Investasi juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM di mana mereka telah berkomitmen untuk membina dan membantu koperasi nelayan yang telah terbentuk di beberapa desa di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Untuk BNI akan mendukung akses permodalan bagi mitra outlet Sahabat Gemarikan, menyiapkan Agen46 binaan BNI untuk menjadi bagian outlet Sahabat Gemarikan dengan potensi 187.000 Agen46 di seluruh Indonesia, serta membantu permodalan Perum Perindo untuk menyerap seluruh hasil tangkap nelayan Program Satu Juta Nelayan Berdaulat," jelas Safri.
Ia berharap dengan adanya Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama serta platform dan outlet SahabatGemarikan.id dapat menjadikan wujud konkret program pemerintah dalam upaya untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan menumbuhkan UMKM baru terutama di tengah pandemi COVID-19.
Program tersebut juga diharapkan menyalurkan bantuan pemerintah dalam bentuk modal melalui KUR dan program kemitraan BNI, menyediakan produk kelautan dan perikanan dengan harga yang lebih murah karena langsung dari nelayan binaan program Satu Juta Nelayan Berdaulat.
"Serta meningkatkan peran BUMN dalam Pemulihan Ekonomi Nasional khususnya Perum Perindo sebagai operator dan BNI sebagai pemberi modal UMKM Sahabat Gemarikan.id, meningkatkan kesejahteraan nelayan di pesisir karena hasil produksinya terserap di masyarakat, serta membantu meningkatkan indeks konsumsi ikan nasional dari saat ini 54 kg/kapita/tahun menjadi 70 kg/kapita/tahun hingga tahun 2024 dan diharapkan berkontribusi pada percepatan penurunan angka stunting dan gizi buruk di Indonesia," pungkas Safri.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Kerja sama ini untuk meningkatkan pemasaran produk kelautan dan perikanan sekaligus untuk menumbuhkan pelaku UMKM yang menjual hasil tangkapan nelayan dengan menjadi mitra outlet Sahabat Gemarikan.id," kata Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Maritim dan Investasi Safri Burhanuddin dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu.
Safri mengatakan tujuan kerja sama itu yakni untuk memberikan akses pemasaran hasil tangkap nelayan yang selama pandemi ini menurun drastis akibat berkurangnya pasar ekspor.
Di sisi yang lain, kerja sama itu diharapkan mampu menyediakan produk kelautan dan perikanan dengan harga yang lebih murah bagi masyarakat. Bahkan, menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat terdampak pandemi dengan menjadi mitra outlet dan ikut berjualan produk langsung dari nelayan.
"Dalam hal ini Perum Perindo akan menjadi off taker/standby buyer nelayan binaan program Satu Juta Nelayan Berdaulat yang saat ini sudah ada di Sukabumi dan Natuna untuk kemudian memproses, menyimpan serta mendistribusi ke outlet Sahabat Gemarikan.id. Saat ini telah terdaftar 40 outlet Sahabat Gemarikan.id di Jabodetabek," imbuhnya.
Selain menggandeng Perum Perindo, pemerintah juga bekerja sama dengan BNI dan fishOn, perusahaan rintisan yang memfokuskan diri pada pemberian akses modal untuk nelayan.
Kemenko Maritim dan Investasi juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM di mana mereka telah berkomitmen untuk membina dan membantu koperasi nelayan yang telah terbentuk di beberapa desa di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Untuk BNI akan mendukung akses permodalan bagi mitra outlet Sahabat Gemarikan, menyiapkan Agen46 binaan BNI untuk menjadi bagian outlet Sahabat Gemarikan dengan potensi 187.000 Agen46 di seluruh Indonesia, serta membantu permodalan Perum Perindo untuk menyerap seluruh hasil tangkap nelayan Program Satu Juta Nelayan Berdaulat," jelas Safri.
Ia berharap dengan adanya Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama serta platform dan outlet SahabatGemarikan.id dapat menjadikan wujud konkret program pemerintah dalam upaya untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan menumbuhkan UMKM baru terutama di tengah pandemi COVID-19.
Program tersebut juga diharapkan menyalurkan bantuan pemerintah dalam bentuk modal melalui KUR dan program kemitraan BNI, menyediakan produk kelautan dan perikanan dengan harga yang lebih murah karena langsung dari nelayan binaan program Satu Juta Nelayan Berdaulat.
"Serta meningkatkan peran BUMN dalam Pemulihan Ekonomi Nasional khususnya Perum Perindo sebagai operator dan BNI sebagai pemberi modal UMKM Sahabat Gemarikan.id, meningkatkan kesejahteraan nelayan di pesisir karena hasil produksinya terserap di masyarakat, serta membantu meningkatkan indeks konsumsi ikan nasional dari saat ini 54 kg/kapita/tahun menjadi 70 kg/kapita/tahun hingga tahun 2024 dan diharapkan berkontribusi pada percepatan penurunan angka stunting dan gizi buruk di Indonesia," pungkas Safri.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020