Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mencatat tambahan satu kasus kematian pasien terkonfirmasi positif corona di wilayah itu saat menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit rujukan, sehingga jumlah kasus meninggal akibat COVID-19 menjadi empat orang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Amam Santosa mengatakan pasien meninggal tersebut berinisial KS.
Korban meninggal akibat COVID-19 itu seorang perempuan berusia 57 tahun warga Desa Pagotan, Kecamatan Geger. Yang bersangkutan meninggal di RSUD dr Soedono, Madiun, pada Kamis (13/8).
"Setelah dirawat sekitar tiga mingguan, yang bersangkutan meninggal dunia," ujar Amam Santosa di Madiun, Jumat.
Dalam kesehariannya, semasa hidupnya pasien tersebut bekerja sebagai kepala sekolah di salah satu SDN di Kecamatan Dagangan. Jenazahnya telah dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat sesuai protokol kesehatan penanganan COVID-19.
Ia menjelaskan ketika terkonfirmasi positif akhir Juli, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 setempat langsung melakukan pelacakan kontak erat. Hasilnya, tiga anggota keluarga KS juga tertular. Yakni, dua anak dan satu menantu, yang terkonfirmasi Rabu (12/8).
Ketiganya kini menjalani isolasi mandiri karena termasuk pasien asimtomatik atau tanpa gejala klinis. Selain itu, pelacakan di lingkungan tempat tinggal maupun sekolah juga telah dilakukan.
Meninggalnya KS menambah jumlah kasus kematian akibat COVID-19 di Kabupaten Madiun. Sebelumnya, sudah ada tiga kasus kematian, sehingga total ada empat pasien meninggal dunia.
Data sebaran COVID-19 Kabupaten Madiun hingga Jumat (14/8) tercatat 62 pasien positif terinfeksi COVID-19. Dari jumlah itu, yang masih dirawat di rumah sakit enam orang, isolasi mandiri empat orang, empat pasien meninggal, dan 48 pasien lainnya telah dinyatakan sembuh.
Pemkab Madiun terus meminta warga disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 yakni hidup sehat, memakai masker, sering cuci tangan di air mengalir dengan sabun, jaga jarak dan menghindari kerumunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Amam Santosa mengatakan pasien meninggal tersebut berinisial KS.
Korban meninggal akibat COVID-19 itu seorang perempuan berusia 57 tahun warga Desa Pagotan, Kecamatan Geger. Yang bersangkutan meninggal di RSUD dr Soedono, Madiun, pada Kamis (13/8).
"Setelah dirawat sekitar tiga mingguan, yang bersangkutan meninggal dunia," ujar Amam Santosa di Madiun, Jumat.
Dalam kesehariannya, semasa hidupnya pasien tersebut bekerja sebagai kepala sekolah di salah satu SDN di Kecamatan Dagangan. Jenazahnya telah dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat sesuai protokol kesehatan penanganan COVID-19.
Ia menjelaskan ketika terkonfirmasi positif akhir Juli, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 setempat langsung melakukan pelacakan kontak erat. Hasilnya, tiga anggota keluarga KS juga tertular. Yakni, dua anak dan satu menantu, yang terkonfirmasi Rabu (12/8).
Ketiganya kini menjalani isolasi mandiri karena termasuk pasien asimtomatik atau tanpa gejala klinis. Selain itu, pelacakan di lingkungan tempat tinggal maupun sekolah juga telah dilakukan.
Meninggalnya KS menambah jumlah kasus kematian akibat COVID-19 di Kabupaten Madiun. Sebelumnya, sudah ada tiga kasus kematian, sehingga total ada empat pasien meninggal dunia.
Data sebaran COVID-19 Kabupaten Madiun hingga Jumat (14/8) tercatat 62 pasien positif terinfeksi COVID-19. Dari jumlah itu, yang masih dirawat di rumah sakit enam orang, isolasi mandiri empat orang, empat pasien meninggal, dan 48 pasien lainnya telah dinyatakan sembuh.
Pemkab Madiun terus meminta warga disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 yakni hidup sehat, memakai masker, sering cuci tangan di air mengalir dengan sabun, jaga jarak dan menghindari kerumunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020