Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi selalu berpesan menjadi wartawan harus profesional untuk menginformasi kepada masyarakat dengan aktual dan fakta sesuai kaedah-kaedah jurnalistik.

"Kami merasa bangga wartawan di Lebak bekerja cukup baik dan profesional itu," kata Kaprawi dua pekan sebelum meninggal dunia kepada Muhammad Bagus Khaerunnas Wartawan Fotografer LKBN Antara.

Sosok Kaprawi selalu mengingatkan kepada wartawan muda agar bekerja profesional juga harus ditunjang dengan kompetensi, sehingga masyarakat lebih percaya untuk mengakses informasi pemberitaan itu.

Sebab, dirinya sebagai kepala pelaksana BPBD sangat membutuhkan pemberitaan yang valid, akurat dari wartawan itu.

Bahkan, kantornya di jalan IR Djuanda itu banyak dikunjungi wartawan baik lokal maupun nasional,terlebih adanya bencana alam di Kabupaten Lebak.

Pekerja wartawan itu sangat mulya melalui penyampaian informasi pemberitaan kebencanaan dapat menyelamatkan manusia,katanya.

Pemerintah daerah, pemerintah pusat, BUMN, swasta, TNI, Polri dan relawan akan bergerak cepat menanggulangi kebencanaan dengan menyalurkan berbagai bantuan mulai logistik, peralatan rumah tangga, pakaian bekas,selimut hingga aneka makanan.

Karena itu, Kaprawi selalu mengapresiasi pekerja jurnalistik tersebut, sebab terkadang wartawan lebih pertama mengetahui informasi kebencanaan dibandingkan BPBD.

Selama ini, kata dia, BPBD Kabupaten Lebak sangat terbantu oleh para pekerja "kuli tinta" dengan menyebarkan informasi bencana alam.

Apalagi, kata Kaprawi, wilayah Kabupaten Lebak menjadikan daerah langganan bencana alam, seperti banjir, banjir bandang, angin kencang, longsor, kebakaran hingga gempa.

"Kami bisa melakukan penanggulangan kebencanaan dengan cepat karena bantuan informasi dari wartawan itu," kata Kaprawi.

Begitu juga Nana Jumhana, seorang wartawan lokal mengaku dirinya seringkali mengingatkan bekerja profesional untuk menyampaikan informasi pemberitaan kepada masyarakat dengan akurat, valid dan fakta.

Saat ini, dirinya merasa kehilangan  sosok Kaprawi yang dikenal sejak lama dan mereka orangnya cukup gigih dan pekerja keras. 

Kaprawi terkadang tidak pulang ke rumah dan tinggal di kantor untuk memimpin penanggulangan kebencanaan.

Selain itu juga dirinya langsung mengantarkan bantuan logistik ke lokasi bencana alam dan belum lama ini pada awal tahun 2020, Kaprawi sibuk di lokasi bencana banjir bandang dan longsor di enam kecamatan.

"Kami sangat kehilangan sosok pekerja kemanusian itu dan semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah Swt," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020