Ahli forensik dari kepolisian bersama Tim Dokter Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, melakukan autopsi jenazah mahasiswi korban gantung diri berinisial LNS.
Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Kadek Adi Budi Astawa di Mataram, Senin, mengatakan, autopsi jenazah dilaksanakan berdasarkan adanya pengajuan dari pihak keluarga LNS.
"Jadi autopsi dilaksanakan karena ada pengajuan dari pihak keluarganya," kata Kadek Adi.
Autopsi jenazah LNS dilaksanakan di areal Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karang Medain, Kota Mataram. Dalam prosesnya, makam mahasiswi yang baru diterima S2 di Fakultas Hukum Unram itu dibongkar.
Nampak sejumlah relawan dari Unram turut membantu petugas pemakaman mengeluarkan jenazahnya dari dalam liang lahat.
Pihak keluarga didampingi kerabat korban dari Universitas Mataram juga hadir dalam proses autopsinya. Kehadiran mereka sebagai bentuk dukungan terhadap kasus LNS yang diduga tewas karena dibunuh, bukan gantung diri.
Pembongkaran makam hingga proses autopsi berjalan sejak pukul 09.00 Wita. Selesainya, sekitar pukul 11.30 Wita, ahli forensik meninggalkan areal pemakaman dengan membawa sejumlah barang hasil pemeriksaan.
Setelah semua proses autopsi selesai, keluarga beserta kerabat korban melakukan doa bersama di makam LNS. Karangan bunga nampak menghiasi pemakaman ulang LNS.
Dari proses autopsi ini, keluarga maupun kerabat korban berharap pihak kepolisian dapat menyibak fakta dibalik kasus penemuan jenazah LNS dalam kondisi gantung diri.
LNS ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa pada Sabtu sore (25/7), sekitar pukul 16.30 Wita, di salah satu rumah yang ada di Perumahan Royal Mataram, kawasan Lingkar Selatan, Kota Mataram.
Jenazahnya ditemukan oleh rekannya dalam kondisi mengenaskan, tergantung seutas tali jemuran di ventilasi dalam rumah.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Kadek Adi Budi Astawa di Mataram, Senin, mengatakan, autopsi jenazah dilaksanakan berdasarkan adanya pengajuan dari pihak keluarga LNS.
"Jadi autopsi dilaksanakan karena ada pengajuan dari pihak keluarganya," kata Kadek Adi.
Autopsi jenazah LNS dilaksanakan di areal Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karang Medain, Kota Mataram. Dalam prosesnya, makam mahasiswi yang baru diterima S2 di Fakultas Hukum Unram itu dibongkar.
Nampak sejumlah relawan dari Unram turut membantu petugas pemakaman mengeluarkan jenazahnya dari dalam liang lahat.
Pihak keluarga didampingi kerabat korban dari Universitas Mataram juga hadir dalam proses autopsinya. Kehadiran mereka sebagai bentuk dukungan terhadap kasus LNS yang diduga tewas karena dibunuh, bukan gantung diri.
Pembongkaran makam hingga proses autopsi berjalan sejak pukul 09.00 Wita. Selesainya, sekitar pukul 11.30 Wita, ahli forensik meninggalkan areal pemakaman dengan membawa sejumlah barang hasil pemeriksaan.
Setelah semua proses autopsi selesai, keluarga beserta kerabat korban melakukan doa bersama di makam LNS. Karangan bunga nampak menghiasi pemakaman ulang LNS.
Dari proses autopsi ini, keluarga maupun kerabat korban berharap pihak kepolisian dapat menyibak fakta dibalik kasus penemuan jenazah LNS dalam kondisi gantung diri.
LNS ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa pada Sabtu sore (25/7), sekitar pukul 16.30 Wita, di salah satu rumah yang ada di Perumahan Royal Mataram, kawasan Lingkar Selatan, Kota Mataram.
Jenazahnya ditemukan oleh rekannya dalam kondisi mengenaskan, tergantung seutas tali jemuran di ventilasi dalam rumah.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020