SMK Al Husna Kota Tangerang mengadakan lomba mural dengan tema memutus mata rantai COVID-19 dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-75.
Ketua Program MM SMK Al Husna, yang sekaligus Ketua Panitia Lomba Mural, Adlan Azmi di Tangerang Rabu menuturkan, kegiatan tersebut bertujuan melatih saraf motorik siswa dan juga bagian dari upaya sekolah untuk menghilangkan kejenuhan para siswa selama melakukan melakukan proses pembelajaran jarak jauh.
Ia menjelaskan, kategori penilaian mural didasari pada kebersihan, keindahan dan pesan moral yang tertuang di kanvas. Pesan moral harus terkait dengan upaya memutus penularan mata rantai COVID-19
"Pesan moralnya adalah virus tersebut harus dihindari dan diputus mata rantainya. Caranya dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan jaga jarak. Jangan sampai menciptakan cluster baru," katanya.
Dengan menerapkan protokol kesehatan, belasan siswa sekolah dasar dan menengah ini mulai mengisi kanvas putih berukuran 5 x 2 meter dengan cat beraneka warna.
Pemerintah Kota Tangerang saat ini masih memberlakukan sistem belajar online dan Luring. Meski telah memasuki zona kuning, Pemkot masih terus berupaya meningkatkan kedisiplinan warganya dalam menerapkan protokol kesehatan.
Kepala Dinas Pendidikan Masyati menuturkan, meski sistem belajar menerapkan jarak jauh tetapi pengawasan oleh guru tetap dilakukan.
Dinas Pendidikan pun terus memantau setiap pelaksanaan belajar di sekolah demi memastikan tak ada kendala.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, reproduction rate kasus COVID-19 saat ini tercatat 0,65 atau di bawah satu. Hal ini cukup menggembirakan namun kedisiplinan tetap harus dijalankan warga.
"Kita harus tetap waspada dan memastikan menjaga diri sendiri agar tak terpapar. Jangan lengah dan selalu terapkan protokol kesehatan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
Ketua Program MM SMK Al Husna, yang sekaligus Ketua Panitia Lomba Mural, Adlan Azmi di Tangerang Rabu menuturkan, kegiatan tersebut bertujuan melatih saraf motorik siswa dan juga bagian dari upaya sekolah untuk menghilangkan kejenuhan para siswa selama melakukan melakukan proses pembelajaran jarak jauh.
Ia menjelaskan, kategori penilaian mural didasari pada kebersihan, keindahan dan pesan moral yang tertuang di kanvas. Pesan moral harus terkait dengan upaya memutus penularan mata rantai COVID-19
"Pesan moralnya adalah virus tersebut harus dihindari dan diputus mata rantainya. Caranya dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan jaga jarak. Jangan sampai menciptakan cluster baru," katanya.
Dengan menerapkan protokol kesehatan, belasan siswa sekolah dasar dan menengah ini mulai mengisi kanvas putih berukuran 5 x 2 meter dengan cat beraneka warna.
Pemerintah Kota Tangerang saat ini masih memberlakukan sistem belajar online dan Luring. Meski telah memasuki zona kuning, Pemkot masih terus berupaya meningkatkan kedisiplinan warganya dalam menerapkan protokol kesehatan.
Kepala Dinas Pendidikan Masyati menuturkan, meski sistem belajar menerapkan jarak jauh tetapi pengawasan oleh guru tetap dilakukan.
Dinas Pendidikan pun terus memantau setiap pelaksanaan belajar di sekolah demi memastikan tak ada kendala.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, reproduction rate kasus COVID-19 saat ini tercatat 0,65 atau di bawah satu. Hal ini cukup menggembirakan namun kedisiplinan tetap harus dijalankan warga.
"Kita harus tetap waspada dan memastikan menjaga diri sendiri agar tak terpapar. Jangan lengah dan selalu terapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020