Realisasi produksi gabah hasil panen petani di Kabupaten Lebak sejak Januari sampai Juni 2020 menembus 350.376 ton dan jika dikonversikan beras mencapai 163.801 ton.

"Kita menjamin produksi beras sebanyak itu dilaporkan surplus hingga tujuh bulan ke depan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar di Lebak, Kamis.

Produksi pangan di Kabupaten Lebak cukup besar, karena menghasilkan panen hingga Juni 2020 sebanyak 350.376 ton gabah kering pungut (GKP).

Dari 350.376 ton gabah itu dan jika dikorversikan menghasilkan beras sebanyak 163.801 ton.

Selama ini, masyarakat Kabupaten Lebak yang berpenduduk 1,2 juta jiwa dengan kebutuhan konsumsi beras rata-rata 114 kilogram/kapita atau kebutuhan per tahun 147.722 ton.

Apabila, produksi beras itu 163.801 ton dan terserap sampai Juni 2020 sebanyak 73.860 ton maka produksi beras surplus 89.939 ton dan mencukupi hingga tujuh bulan ke depan.

"Kami mendorong petani terus meningkatkan produksi pangan," katanya menjelaskan.

Menurut dia, saat ini, petani di berbagai wilayah di Kabupaten Lebak sudah melaksanakan gerakan percepatan tanam.

Diperkirakan gerakan tanam pada Juni hingga awal Juli 2020 mencapai 85.000 hektare dan bisa memasuki panen November mendatang.

Selama ini, produksi pangan di Kabupaten Lebak di tengah pandemi COVID-19 melimpah dan tidak terjadi kerawanan pangan.

Pemerintah daerah terus melakukan upaya untuk membantu petani di antaranya menyalurkan benih, pupuk dan perbaikan jaringan irigasi.

"Kami terus mempertahankan sebagai daerah lumbung pangan di Provinsi Banten dan bisa menyumbangkan ketahanan pangan nasional," katanya.

Sementara itu, H Ujang (65) seorang pedagang beras di Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku sejak tiga tahun terakhir ini dipasok beras lokal karena produksi pangan melimpah.

Bahkan, saat ini harga beras jenis medium dan premium terjangkau masyarakat ekonomi kecil dengan harga Rp6.000/liter sampai Rp10.000/liter.

"Kami berharap petani terus meningkat produksi beras sehingga pedagang tidak mendatangkan bahan pokok dari luar daerah," katanya menjelaskan.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020