Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten menjamin persedian pangan di tengah pandemik COVID-19 di daerah ini surplus dan tidak menimbulkan kerawanan pangan.

"Kita memperkirakan surplus 12 bulan ke depan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak Abdul Rohim di Lebak, Senin.

Produksi pangan di Kabupaten Lebak memiliki beberapa sumber persedian pangan di antaranya dari hasil penen petani dari Januari - Mei 2020 berdasarkan laporan Dinas Pertanian dan Perkebunan di atas 200 ribu ton setara beras.

Selain itu juga persedian Cadangan Beras Pemerintah (CBP) 100 ton melalui Dinas Sosial dan Cadangan Beras Pemerintah Daerah (CBPD) 51 ton dan disimpan digudang Perum Bulog setempat.

Selain itu juga persedian pangan yang ada di masyarakat melalui program sembako yang diluncurkan pemerintah juga gabah kering giling (GKG) hasil panen.

Disamping itu juga terdapat 20 ribu unit rumah pangan atau "Leuit" dan jika rata-rata Leuit itu terdapat 2 ton maka totalnya mencapai 40 ribu ton.

Pemerintah daerah juga menjalin kerja sama dengan sembilan kelompok Toko Tani Indonesia (TTI) dan mampu memproduksi 50 ribu ton.

"Kami yakin persedian pangan di daerah ini surplus dengan penduduk 1,2 juta jiwa dengan konsumsi 113 kilogram per kapita/tahun," katanya menjelaskan.

Ketua Kelompok Tani Suka Bungah Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya saat ini bisa memasok beras ke sejumlah pasar tradisional sekitar 50 ribu ton per bulan.

Saat ini, produksi pangan cukup luar biasa karena hasil panen Januari sampai Mei 2020 tidak terserang hama penyakit tanaman.

"Kami optimistis di tengah pandemi COVID-19 produksi dan produktivitas pangan terus digenjot dengan gerakan percepatan tanam," katanya menjelaskan.

Pewarta: Mansyur Suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020