Aset PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) mengalami penurunan sebesar 14,60 persen secara year on year (yoy) dari Rp9,48 triliun pada 2018 menjadi Rp8,10 triliun pada 2019.

Hal itu terungkap pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Serang, Jumat, yang dihadiri pemegang saham dengan keterwakilan 54,26 persen atau sejumlah 34.783.040.097 lembar saham dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan yaitu 64.109.430.357 lembar saham.

Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa dalam laporannya menyampaikan indikator-indikator kinerja 2019 yang mengalami penurunan mencakup penurunan total aset sebesar 14,60 persen secara year on year (yoy) dari Rp9,48 triliun pada 2018 menjadi Rp8,10 triliun pada 2019 sebagai dampak terkoreksinya penyaluran kredit secara konsolidasi sebesar 3,23 persen (yoy) dari Rp5,52 triliun pada 2018 menjadi Rp5,34 triliun pada 2019.

"Akibat keterbatasan ruang gerak perseroan dalam melakukan pengembangan usaha. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami penurunan sebesar 16,11 persen dibandingkan dengan tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp6,66 triliun menjadi Rp5,58 pada 2019," kata Fahmi dalam siaran pers di Serang, Sabtu.

Sedangkan rugi bersih pada 2019 tercatat sebesar Rp137.559 miliar. Untuk menekan kerugian, kata dia, perseroan melakukan peningkatan efisiensi terhadap pos-pos biaya, yaitu melalui relokasi kantor dan pelaksanaan perampingan bisnis serta organisasi.

“Sepanjang tahun 2019 kami berupaya mengoptimalkan segala potensi baik internal maupun eksternal. Salah satu bentuk langkah strategis sekaligus untuk mendukung program pemerintah daerah adalah dengan turut serta dalam rangka akselerasi pengembangan UMKM di Banten. Perseroan pun kini berfokus dalam memprioritaskan bisnis pada segmen kredit konsumer dan kredit komersial,” kata Fahmi Bagus Mahesa.

Ia mengatakan target pasar kredit konsumer adalah pegawai berpenghasilan tetap antara lain pegawai, ASN aktif, menjelang pensiun, dan pensiunan. Sedangkan untuk segmen kredit komersial, perseroan memprioritaskan pembiayaan kepada pengadaan barang/jasa yang bersumber dari APBD/APBN.

“Selaras dengan tujuan peningkatan permodalan bank untuk pengembangan usaha dan mencapai skala ekonomi yang diperlukan, kami akan terus melakukan penguatan teknologi informasi dengan mempersiapkan infrastruktur teknologi untuk menciptakan produk dan layanan yang berorientasi digital. Salah satunya dengan pengembangan integrated payment system guna memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah pemerintahan/institusi serta meningkatkan peran unit non-bisnis untuk mengakselerasi pertumbuhan yang berkualitas,” kata Fahmi.

"Bank Banten senantiasa berupaya meningkatkan kinerja pada 2019 di tengah keterbatasan yang ada," kata dia.

Hadir pada RUPST Bank Banten tersebut, Sekertaris Daerah Provinsi Banten Al Muktabar sebagai perwakilan Gubernur Banten, Pemegang Saham Pengendali PT Banten Global Development (BGD), beserta jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Bank Banten. RUPST Bank Banten menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Tahun Buku 2019.

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020