Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan perhatian kepada empat anak korban pedofil atau pencabulan dengan berkunjung ke Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Kota Surabaya, Sabtu.

Risma mengatakan pihaknya akan terus melakukan pendampingan dengan mendatangkan psikolog untuk menangani trauma kepada empat anak korban pedofil yang berusia 5, 7, 8, dan 10 tahun itu.

"Supaya anak-anak tidak trauma dan lekas sembuh, kami panggilkan psikolog dan jika belum bisa nanti juga perlu psikiater," kata Wali Kota Risma seusai menemui korban di Mapolres Tanjung Perak.

Selain itu, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini akan memberikan intervensi kepada salah satu korban yang tidak sekolah untuk dibantu pendidikannya. Menurutnya, beberapa korban tersebut juga tidak memiliki akta kelahiran yang nantinya akan dibantu diselesaikan oleh Pemkot Surabaya.

"Nanti kami bantu uruskan aktanya. Karena ada dari mereka yang ditinggalkan oleh orang tuanya," ujarnya.

Tidak hanya itu, lanjut dia, nantinya, anak yang tidak memiliki orang tua tersebut akan tinggal di selter milik Pemerintah Kota Surabaya untuk dirawat dan disekolahkan. "Ada yang sudah meninggal orang tuanya, mungkin nanti bisa tinggal di sana," ujarnya.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum menjelaskan saat ini ia tengah melakukan pendalaman terkait korban-korban lainnya. Berdasarkan pemantauan, pelaku tidak hanya melakukan kegiatan tersebut di Tahun 2020, tetapi juga di Tahun 2019.

"Empat korban yang berani melaporkan dan menceritakan kepada orang tuanya. Kemungkinan masih banyak lagi korban-korban yang lainnya. Kami masih dalam proses pendalaman dan juga kerja sama dengan pemkot," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020