Penanaman akar wangi atau vetiver untuk mencegah longsor di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH) di Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak terealisasi 320 hektare dari target 560 hektare.

"Kami hingga kini terus melaksanakan gerakan penanaman akar wangi dan diharapkan Agustus mendatang mencapai target tanam," kata Camat Lebak Gedong Wahyudin saat ditemui di pengungsian hunian sementara atau Huntara Cigobang, Kabupaten Lebak, Kamis.

Gerakan penanaman vetiver melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, mahasiswa, dan masyarakat setempat.

Saat ini, gerakan penanaman akar wangi itu sudah tahap kedua dan berlangsung hingga lima bulan terakhir.

Penanaman pohon vetiver di lokasi-lokasi rawan longsor di kawasan TNGH juga ditanami pohon pendamping, seperti jengkol, rambutan, petai, jambu, nangka, durian, manggis, alpukat, dan sukun.

"Kami yakin tanaman akar wangi itu mampu mencegah longsor dan bermanfaat bagi masyarakat setempat," katanya.

Menurut dia, gerakan penanaman vetiver dan tanaman pendamping tersebut, selain untuk pencegahan longsor juga peningkatan ekonomi masyarakat melalui tanaman pendamping itu.

Selain itu, korban bencana alam yang tinggal di pengungsian kini diberdayakan dengan bekerja untuk melaksanakan gerakan tanam.

Mereka melaksanakan gerakan tanam itu menerima upah sekitar Rp130 ribu/hari, sehingga terbantu pendapatan ekonomi keluarga.

"Kami berharap gerakan penanaman itu dapat melestarikan lingkungan alam juga menguntungkan bagi masyarakat," katanya.

Sudin (35), seorang korban bencana alam, mengaku terbantu pendapatan ekonomi dengan bekerja sebagai penanam akar wangi dan tanaman pendamping.

Mereka setiap hari menanam akar wangi dan tanaman lainnya di lahan-lahan kritis agar tidak menimbulkan longsor.

"Kami merasa senang bisa bekerja menanam akar wangi itu," kata Sudin yang kini tinggal di Huntara Cigobang Kecamatan Lebak Gedong.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020