Tiga ekor hiu tutul terdampar di pesisir selatan atau tepatnya di Pantai Nyamplong Kobong, Kabupaten Jember selama sepekan terakhir, namun satu di antaranya sudah mati akibat tersangkut jaring nelayan setempat.

"Memang benar ada tiga ekor hiu tutul yang terdampar di Desa Kepanjen, pesisir selatan Jember, dua ekor hiu berhasil diselamatkan dengan menggiring ke tengah laut dan satu hiu sudah mati," kata Kabid Sumberdaya dan Pascapanen Dinas Perikanan Kelautan Jember Rokhmatullah Hadi di Jember, Senin.

Berdasarkan laporan dari Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas), dua ikan hiu tutul yang terdampar di pantai yang berada di Desa Kepanjen pada Jumat (3/7) dan Sabtu (4/7) berhasil diselamatkan dengan mendorong ikan hiu tersebut ke tengah laut yang dilakukan nelayan dan Pokmaswas setempat.

"Pada Ahad (5/7), seekor ikan hiu tutul sepanjang 4 hingga 5 meter dengan berat mencapai 1 ton terdampar di Pantai Nyamplong Kobong dalam kondisi mati karena terjebak jaring nelayan dan dagingnya dimutilasi oleh masyarakat setempat untuk dikonsumsi," tuturnya.

Baca juga: Ikan paus di Lebak mati terdampar di Pantai Cemara Binuangeun

Ia menjelaskan ikan hiu yang merupakan salah satu hewan yang dilindungi tersebut terdampar di pesisir selatan Jember karena diduga peralihan musim dari musim hujan ke kemarau, sehingga terjadi migrasi ikan hiu tersebut ke tepi pantai.

"Peralihan musim itu berpengaruh pada temperatur air laut hingga menyebabkan migrasi hiu untuk mencari makanan dengan mengikuti perubahan temperatur air tersebut," katanya.

Rokhmatullah mengatakan pihaknya akan lebih gencar lagi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat di pesisir pantai selatan untuk ikut menjaga kelestarian sumber daya perikanan yang dilindungi.

"Ikan hiu itu tidak boleh dikonsumsi karena merupakan hewan yang dilindungi, sehingga kami akan memberikan edukasi kepada warga dan nelayan, agar kejadian memutilasi ikan untuk dikonsumsi tidak terjadi lagi di Jember," katanya.*


Baca juga: KKP paparkan hasil investigasi fenomena ikan terdampar di Maluku Tengah

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020