Produksi pangan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten,dipastikan aman dan mencukupi untuk kebutuhan warga di tengah pandemi COVID-19 sehubungan diberbagai wilayah di daerah itu panen raya.
"Kami mengapresiasi produksi beras surplus sebanyak 98.891 ton atau cukup delapan bulan ke depan," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Iman Nurzaman di Lebak.
Produksi beras di Kabupaten Lebak cukup menggembirakan di tengah pandemi COVID-19, karena sejak Januari-Mei 2020 sebanyak 160.442 ton.
Konsumsi masyarakat untuk kebutuhkan beras sebanyak 147.722 ton per tahun atau rata-rata 12.310 ton/bulan.
Sedangkan konsumsi beras per kapita sebanyak 114 kilogram/jiwa dengan penduduk 1,2 juta.
Baca juga: Perum Bulog Lebak-Pandeglang siap menampung beras petani
Karena itu, produksi beras 160.442 ton dan terserap sampai Mei 61.551 ton sehingga surplus 98.891 ton.
"Kami yakin persedian beras hasil panen petani itu melimpah dan memenuhi kebutuhan pangan warga," katanya menjelaskan.
Menurut dia,pihaknya kini terus mengoptimalkan gerakan percepatan tanam guna mendukung swasembada pangan di tengah pandemi COVID-19.
Gerakan percepatan tanam tahun 2020 ditargetkan angka tanam Juni sekitar 30.000 hektare.
Pemerintah terus melakukan intervensi dengan menyalurkan benih sebanyak 12.500 kilogram pada kelompok-kelompok tani.
Selain itu juga memaksimalkan sarana peralatan pertanian (alsintan) pertanian yang ada di 28 kecamatan.
"Kami melakukan intervensi itu guna mendukung swasembada pangan dan membangkitkan perekonomian masyarakat," katanya menjelaskan.
Sejumlah petani di Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak mengatakan bahwa panen di wilayah itu sekitar awal Juli 2020 karena saat ini butiran gabah sudah menguning.
"Kami yakin panen tahun ini melimpah dan mencukupi ketersedian panganre," kata mang Mian (55) seorang petani Rangkasbitung Kabupaten Lebak.
Baca juga: Bulog Lebak-Pandeglang kembali serap 120 ton beras petani
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Kami mengapresiasi produksi beras surplus sebanyak 98.891 ton atau cukup delapan bulan ke depan," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Iman Nurzaman di Lebak.
Produksi beras di Kabupaten Lebak cukup menggembirakan di tengah pandemi COVID-19, karena sejak Januari-Mei 2020 sebanyak 160.442 ton.
Konsumsi masyarakat untuk kebutuhkan beras sebanyak 147.722 ton per tahun atau rata-rata 12.310 ton/bulan.
Sedangkan konsumsi beras per kapita sebanyak 114 kilogram/jiwa dengan penduduk 1,2 juta.
Baca juga: Perum Bulog Lebak-Pandeglang siap menampung beras petani
Karena itu, produksi beras 160.442 ton dan terserap sampai Mei 61.551 ton sehingga surplus 98.891 ton.
"Kami yakin persedian beras hasil panen petani itu melimpah dan memenuhi kebutuhan pangan warga," katanya menjelaskan.
Menurut dia,pihaknya kini terus mengoptimalkan gerakan percepatan tanam guna mendukung swasembada pangan di tengah pandemi COVID-19.
Gerakan percepatan tanam tahun 2020 ditargetkan angka tanam Juni sekitar 30.000 hektare.
Pemerintah terus melakukan intervensi dengan menyalurkan benih sebanyak 12.500 kilogram pada kelompok-kelompok tani.
Selain itu juga memaksimalkan sarana peralatan pertanian (alsintan) pertanian yang ada di 28 kecamatan.
"Kami melakukan intervensi itu guna mendukung swasembada pangan dan membangkitkan perekonomian masyarakat," katanya menjelaskan.
Sejumlah petani di Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak mengatakan bahwa panen di wilayah itu sekitar awal Juli 2020 karena saat ini butiran gabah sudah menguning.
"Kami yakin panen tahun ini melimpah dan mencukupi ketersedian panganre," kata mang Mian (55) seorang petani Rangkasbitung Kabupaten Lebak.
Baca juga: Bulog Lebak-Pandeglang kembali serap 120 ton beras petani
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020