Hujan deras berkepanjangan dan nyaris merata selama beberapa hari terakhir, menyebabkan banjir melanda beberapa wilayah di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, mulai dari Kecamatan Mori Atas sampai Mamosalato.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Morut Drs Nimrod A Tandi M.Si yang dihubungi di Kolonodale, Kamis, menyebutkan empat desa terkena banjir dan satu desa terisolir karena jembatan putus pada Kamis (18/6).

Desa-desa yang terkena bajir itu adalah Desa Tanasumpu, Kec. Mamosalato, Desa Tambaro Bone, Kecamatan Bungku Utara, Desa Tambayoli, Kecamatan Soyojaya Desa Ganda Ganda Kec.Petasia.

Sementara itu, Desa Era, kini terisolasi karena jembatan putus yang menghubungkan desa itu dengan Desa Peleru di Kecamatan Mori Utara.

Menurut Nimrod, tidak ada korban jiwa meninggal dunia dalam bencana ini. Sedangkan kerugian akibat terputusnya jembatan berkonstruksi kayu antara Desa Era dan Peleru mencapai ratusan juta.
 
Situasi Dusun Jompi, Desa ganda-ganda, Morowali Utara, setelah dilanda banjir, Kamis (18/6) dini hari. (ANTARA/HO-Michail)

Seorang warga di Desa Era menyebutkan bahwa jembatan yang putus itu merupakan akses utama menghubungkan Desa Era dan Desa Peleru, Jembatan ini terputus akibat diterjang banjir arus deras akibat meluapnya air Sungai Kuse.

Sementara itu area perkebunan warga belum tercatat berapa luas yang terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Kuse.

Sampai saat ini, hujan masih turun mengguyur di wilayah Morowali Utara sehingga seluruh warga yang tinggal di lokasi-lokasi rawan banjir selama ini, diminta senantiasa waspada.

Dari Kecamatan Bungku Utara dilaporkan air Sungai Salato meluap dan merendam ratusan hektare tanaman padi siap panen, rumah-rumah warga, serta areal perkebunan kelapa sawit pada Kamis (18/6).

Menurut warga setempat, sedikitnya delapan desa yang permukiman warganya tergenang air dengan ketinggian setengah hingga 1,5 meter yakni Desa Woomparigi, Tirongan Atas, Kalombang, Uwemasi, Tokala Atas, Tambarabone, Posangke dan Tananagaya, terendam banjir hingga ketinggian mencapai 1,5 meter.

Kerugian material yang menimpa petani sawah dan kelapa sawit di daerah itu cukup besar, ditaksir mencapai miliaran rupiah.
 

Pewarta: Anas Masa

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020