Gempa magnitudo 5,0 guncang wilayah Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah pada Rabu pukul 18:10.22 WIB, sebagian warga di daerah itu terpaksa melarikan di ke gunung dan bukit yang ada di sekitarnya guna menghindari dampak yang dapat mengancam keselamatan mereka.
Roland salah seorang warga Desa Bahudopi, Kabupaten Morowali, Rabu malam membenarkan adanya gempa bumi yang mengguncang daerah penghasil tambang nikel terbesar di Sulteng itu.
Ia mengatakan sebagian warga di desanya mengungsi sementara di tempat aman seperti bukit dan gunung di sekitarnya.
Guncangannya cukup keras sehingga warga tampak panik dan mengungsi bersama keluarga mereka.
Termasuk diantaranya istri dan anak-anak bersama warga lainnya mengungsi di gunung dekat desa mereka.
Dia menambahkan belum diketahui dampak yang ditimbulkan oleh gempa tersebut
Gempa itu juga dirasakan warga di daerah tetangga Morowali Utara.
Berdard, seorang warga Desa Beteleme, Kabupaten Morowali Utara membenarkan getaran gempa juga terasa cukup kuat dan banyak warga berhamburan di jalan-jalan karena khawatir terkena dampak.
Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa di Morowali berlokasi 2.76 Lintang Selatan,122.13 Bujur Timur (26km Tenggara Morowali) dengan kedalaman 10km.
Gempa terbesar pernah mengguncang Kota Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong pada 2018 dengan Magnitudo 7,4 SR yang mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia kereba tertimpa reruntuhan bangunan dan diterjang tsunami dan likuefaksi.
Hingga berita ini diturunkan belum ada laporan dari pihak BPBD maupun polisi adanya kerusakan bangunan maupun korban akibat gempa di Morowali.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
Roland salah seorang warga Desa Bahudopi, Kabupaten Morowali, Rabu malam membenarkan adanya gempa bumi yang mengguncang daerah penghasil tambang nikel terbesar di Sulteng itu.
Ia mengatakan sebagian warga di desanya mengungsi sementara di tempat aman seperti bukit dan gunung di sekitarnya.
Guncangannya cukup keras sehingga warga tampak panik dan mengungsi bersama keluarga mereka.
Termasuk diantaranya istri dan anak-anak bersama warga lainnya mengungsi di gunung dekat desa mereka.
Dia menambahkan belum diketahui dampak yang ditimbulkan oleh gempa tersebut
Gempa itu juga dirasakan warga di daerah tetangga Morowali Utara.
Berdard, seorang warga Desa Beteleme, Kabupaten Morowali Utara membenarkan getaran gempa juga terasa cukup kuat dan banyak warga berhamburan di jalan-jalan karena khawatir terkena dampak.
Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa di Morowali berlokasi 2.76 Lintang Selatan,122.13 Bujur Timur (26km Tenggara Morowali) dengan kedalaman 10km.
Gempa terbesar pernah mengguncang Kota Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong pada 2018 dengan Magnitudo 7,4 SR yang mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia kereba tertimpa reruntuhan bangunan dan diterjang tsunami dan likuefaksi.
Hingga berita ini diturunkan belum ada laporan dari pihak BPBD maupun polisi adanya kerusakan bangunan maupun korban akibat gempa di Morowali.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020