Petugas dan relawan di Kabupaten Lebak, Banten siaga bencana alam terkait dengan curah hujan yang cenderung meningkat pada Selasa, mulai pukul 17.30 WIB hingga malam hari, dengan intensitas lebat dan sedang.

"Kami mempersiapkan peralatan evakuasi untuk penyelamatan warga jika terjadi bencana alam, termasuk menyiapkan kebutuhan logistik," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Selasa.

BPBD Lebak melibatkan petugas kebencanaan dan relawan inti untuk bersiaga penuh karena cuaca buruk ditandai hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Petugas kemanusiaan tersebut berada di Posko Utama BPBD Lebak dilengkapi dengan peralatan evakuasi, di antaranya perahu karet, tambang, kendaraan operasional, gergaji mesin, mesin sedot, tenda, dan tandu.

Selain itu, BPBD Lebak menyiapkan logistik, pakaian, selimut, dan peralatan memasak untuk membantu masyarakat terdampak bencana alam.

"Kita siap bergerak cepat untuk melakukan pertolongan evakuasi juga menyalurkan bantuan logistik jika menerima laporan adanya bencana alam itu," katanya.

Selama ini, katanya, petugas kebencanaan dan relawan inti terus menjalin komunikasi dengan aparat desa, kelurahan, dan kecamatan.

Kabupaten Lebak dengan 28 kecamatan masuk kategori rawan bencana alam, karena tofografi perbukitan, pegunungan, dan aliran sungai.

Bencana alam yang sering terjadi di daerah itu, banjir di pemukiman, banjir bandang, dan tanah longsor atau tanah bergerak.

"Kami minta masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan menghadapi curah hujan tinggi disertai petir dan angin kencang untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.

BPBD Lebak telah menyiapkan petugas kebencanaan dan relawan inti 12 orang. Mereka memiliki kompetensi dan ketrampilan dalam penyelamatan serta evakuasi korban di lokasi-lokasi bencana alam.

Pengalaman banjir bandang dan longsor di Kecamatan Lebak Gedong awal 2020, mereka mampu menyelamatkan ribuan warga yang tinggal di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Mereka dibantu TNI dan Basarnas Banten mengevakuasi warga yang terjebak banjir bandang dan tanah longsor hingga mengevakuasi korban ke lokasi aman.

Selain itu, mereka pertama kali menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat yang terisolasi akibat jembatan roboh.

"Kami sangat terbantu adanya petugas kebencanaan dari BPBD dan relawan inti dari masyarakat yang memiliki kompetensi dan ketrampilan dalam menyelamatkan evakuasi manusia yang dilanda bencana alam itu," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020