Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengoptimalkan pemeriksaan di lokasi perbatasan untuk mencegah penularan virus corona baru atau COVID-19.

"Kami mengapresiasi hingga kini warga Lebak yang terpapar positif corona sebanyak dua orang. Kita bekerja keras agar warga tidak tertular penyakit yang mematikan itu," kata Juru Bicara Penanganan Percepatan COVID-19 Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah di Lebak, Selasa.

Pemerintah daerah cukup ketat untuk melakukan pemeriksaan di perbatasan yang masuk ke wilayah Lebak dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan rekam jejak riwayat penyakit serta dilengkapi surat keterangan sehat dari daerah asalnya.

Mereka petugas tim Gugus Tugas akan memberhentikan setiap kendaraan agar warga Kabupaten Lebak tidak banyak terjangkit positif COVID-19.

Selain itu juga petugas di lapangan melakukan pemeriksaan "rapid test" juga melakukan edukasi tentang bahaya COVID-19 serta masyarakat diwajibkan menjalankan protokol kesehatan.

Penyebaran COVID-19 di Kabupaten Lebak patut diapresiasi karena selama tiga bulan terakhir tercatat dua orang terjangkit positif corona.

"Kami minta warga dapat menjalankan protokol kesehatan di antaranya jaga jarak, menggunakan masker dan rajin mencuci tangan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19," katanya menjelaskan.

Berdasarkan data pada laman siagacovid19 lebakkab.go-id, Selasa (2/6) jumlah kasus orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 561 orang terdiri dari 27 orang dalam status pemantauan dan 534 orang dalam status aman.

Sementara warga status pasien dalam pengawasan (PDP) tercatat 41 orang, terdiri dari 23 orang berstatus pengawasan, 9 orang berstatus aman dan 9 meninggal juga 64 orang tanpa gejala (OTG), sedangkan COVID-19 dua orang dalam status pengawasan.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020