Eliminasi HIV/AIDS, Dinkes Tangerang sasar tempat lokalisasi

Kabupaten Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten menyasar tempat lokalisasi sebagai upaya eliminasi kasus penyebaran virus menular HIV/AIDS di daerah itu.

Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi di Tangerang, Kamis mengatakan bahwa upaya eliminasi kasus HIV/AIDS di tempat lokalisasi ini dilakukan sebagai titik rawan penularan.

"Langkah ini dilakukan menyusul temuan 374 warga yang telah terinfeksi virus HIV. Dan ya lokalisasi memang itu tempat sasaran utama," jelasnya.

Baca juga: Tekan kasus HIV, Dinkes Tangerang gandeng tokoh agama

Ia bilang, pekerja seks komersial termasuk kelompok yang rentan tertular HIV/AIDS. Risiko penularan terhadap mereka sangat rentan terjadi.

"Tidak semua orang yang terkena HIV itu karena perilakunya sendiri, seperti ibu rumah tangga, dia enggak berbuat apa-apa, tapi suaminya suka jajan dan tertular ke istrinya," tuturnya.

Dia menjelaskan, HIV merupakan virus menular yang bisa bermacam-macem alur penyebarannya, namun umumnya dari hubungan seksual, kemudian melalui darah.

Oleh sebab itu, eliminasi atau pemeriksaan di tempat lokalisasi tersebut dilakukan oleh Kelompok Penjangkau dan Komisi Penanggulangan AIDS yang merupakan organisasi masyarakat.

"Kelompok penjangkau itu dari organisasi masyarakat yang membantu untuk menjangkau orang orang yang berisiko tinggi untuk HIV," ujarnya.

Baca juga: Penularan lewat LSL dominasi kasus HIV/AIDS di Serang

Hendra mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan hubungan seksual di luar nikah dan bergonta-ganti pasangan.

"Kita juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan seksual di luar nikah karena itu sangat berisiko," tuturnya.

Sebelumnya, sebanyak 374 warga Kabupaten Tangerang terinfeksi virus HIV/AIDS pada tahun ini. Penyebab utama penularan penyakit tersebut berasal dari perilaku seks berisiko.

Dari 374 kasus itu, terdapat empat anak yang terpapar virus HIV/AIDS. Sebagian dari mereka sudah tertular sejak dalam kandungan.

Baca juga: Kasus HIV/AIDS di Banten makin mengkhawatirkan