Lebak (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Banten meminta masyarakat di daerah itu dapat memutus rantai penularan kasus demam berdarah dengue (DBD) melalui kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Kami meyakini dengan PSN itu dipastikan jentik -jentik nyamuk mati dan tidak berkembang biak," kata Pelaksana Harian Dinkes Kabupaten Lebak Budi Mulyanto di Lebak, Senin.
Dinkes Kabupaten Lebak mengajak masyarakat agar mengoptimalkan kegiatan PSN dengan mengubur, menimbun, dan menutup (3M) barang bekas serta pemberian abate.
Selain itu, masyarakat setiap bulan harus melaksanakan kegiatan gotong royong untuk kebersihan lingkungan. Sebab, lingkungan tersebut berpotensi menimbulkan penyakit menular, seperti DBD.
Dengan demikian, kegiatan PSN dan gotong royong lebih efektif dan murah untuk memutus mata rantai penularan kasus DBD.
Baca juga: Hingga Maret 2025, ada 267 kasus DBD di Lebak
Berdasarkan data kasus DBD di Kabupaten Lebak sampai Maret 2025 tercatat 267 orang dan tidak ada laporan korban meninggal dunia.
Dari 267 kasus DBD tersebar di 34 puskesmas dan tertinggi Puskesmas Rangkasbitung 31 orang dan Malingping 28 orang.
"Kami menargetkan kasus DBD tidak ditemukan korban meninggal dunia," katanya.
Sementara itu, Lurah Muara Ciujung (MC) Timur Rangkasbitung Kabupaten Lebak Mutria mengajak masyarakat di wilayahnya untuk melakukan kegiatan PSN dan gotong royong untuk menjaga kebersihan lingkungan, sehingga dapat mencegah penyakit DBD.
"Kita setiap pekan melakukan kegiatan Jumsih atau Jumat bersih di lingkungan masyarakat," katanya.
Baca juga: Dinkes Tangerang Selatan temukan 233 kasus DBD