Lebak (Antara News) - Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengerahkan pasukan "Brigade Alsintan" untuk mengatasi kekeringan yang mengancam tanaman padi di daerah itu.
"Selama ini pasukan Brigade Alsintan cukup efektif untuk menyelamatkan tanaman padi dari ancaman kekeringan," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak Dede Supriatna saat dihubungi di Lebak, Senin.
Saat ini, petugas Brigade Alsintan siaga menghadapi musim kemarau yang bisa menimbulkan kekeringan pada tanaman padi.
Tanaman padi pada musim tanam Mei-Juni 2015 diperkirakan sekitar 47.000 hektare tentu harus diselamatkan dari ancaman kekeringan.
Apalagi, sebagian besar areal persawahan di Kabupaten Lebak masuk kategori sawah tadah hujan, sehingga jika musim kemarau kesulitan untuk mendapatkan pasokan air.
Karena itu, pasukan Brigade Alsintan membantu petani yang dilanda kekeringan tersebut melalui gerakan pompanisasi.
Sebab pompanisasi dapat menyedot air dari daerah aliran sungai (DAS) bawah tanah maupun sumber mata air.
"Kami akan bergerak cepat ke lapangan untuk membantu pompanisasi setelah menerima laporan dari anggota Babinsa maupun kelompok tani," katanya.
Menurut dia, saat ini pasukan Brigade Alsintan tengah menyalurkan pompanisasi di Desa Sangiang Tanjung, Kecamatan Kalanganyar.
Mereka petani di daerah itu terancam kekeringan setelah dua pekan terakhir ini tidak turun hujan.
"Kami berupaya menyedot air dari DAS Ciberang melalui pompanisasi, sehingga dapat mengaliri ribuan hektare sawah," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga belum lama ini telah menyalurkan bantuan pompanisasi sebanyak empat unit di Kecamatan Wanasalam.
Saat ini, kondisi tanaman padi di daerah itu terancam kekeringan.
"Kami bekerja keras dengan tim Brigade Alsintan itu untuk mengatasi kekeringan agar produksi pangan terealisasi 1.000 ton tiga tahun kedepan," katanya.
Ia menyebutkan, bantuan pompanisasi tersebut untuk mengatasi kekeringan sehingga tanaman padi bisa subur karena dapat pasokan air dari Sungai Ciujung, Ciberang, dan Cisimeut.
Saat ini, kondisi areal persawahan terbantu karena teraliri dari sungai itu.
"Kami terus memberikan bantuan pompa untuk mengatasi kekeringan," katanya.
Akhmad (50) seorang petani Desa Bejod Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, mengaku sawah miliknya seluas satu hektare yang diperkirakan Agustus mendatang panen, kini terbantu dengan adanya Brigade Alsintan dengan memberikan bantuan pompa.
Sebelumnya, lanjut dia, pihaknya merasa bingung karena dalam tiga pekan terakhir tidak turun hujan, sehingga areal persawahan mulai kering.
"Saya yakin dengan bantuan program pompanisasi ini dipastikan tanaman padi bisa diselamatkan," katanya.