Lebak (ANTARA) - Sejumlah pelaku usaha kecil di Kabupaten Lebak, Banten bertahan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga di tengah pandemi COVID-19.
"Kami hingga kini bisa memenuhi ekonomi keluarga dengan keuntungan Rp70-Rp100 ribu/hari," kata Sana (55) seorang pedagang minuman cingcau warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Rabu.
Selama ini, dirinya tidak berdampak terhadap pandemi COVID-19, sehingga bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
Produksi usaha minuman cingcau itu, tentu tidak banyak mengeluarkan modal dan hanya membeli gula pasir sebanyak dua kilogram dengan harga Rp25 ribu.
Sebab, kata dia, bahan baku produksi itu terpenuhi dari hasil budidaya tanaman daun cingcau.
"Kami berangkat pagi untuk keliling kampung masuk kampung dengan menempuh perjalanan sekitar 10 kilometer dan kembali ke rumah siang," kata Sana sambil menyatakan selama 10 tahun berjualan cingcau.
Begitu juga pelaku usaha kecil lainnya, Sakiman (50) warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan dirinya hingga kini masih bertahan di tengah pandemi COVID-19 sebagai penjahit keliling.
Pendapatan jasa menjahit keliling itu selama masa pandemi COVID-19 bisa membawa uang ke rumah Rp100-150 ribu dibandingkan hari biasa Rp50-80 ribu/hari.
Kemungkinan besar selama masa pandemi itu warga lebih memilih jasa penjahit keliling daripada harus pergi ke tailor penjahit.
"Kami bisa menerima orderan 20 sampai 30 potong/hari dengan tarif jasa menjahit berkisar Rp10-20 ribu/potong," katanya menjelaskan.
Mimin (45) seorang pelaku usaha warga Cibereum Kabupaten Lebak mengatakan produksi makanan tradisonal hingga kini bertahan, meski dilanda pandemi COVID-19.
Bahkan, saat ini menjelang Ramadhan 2021 banyak pesanan dari konsumen.
Produksi aneka kerajinan makanan tradisional itu di antaranya ranginang, opak, cincin, uli ketan, peyeum ketan, keripik pisang, keripik singkong dan lainya.
"Kami sejak sepekan ini bisa meraup keuntungan bersih sekitar Rp2 juta, padahal normalnya Rp500 ribu," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengapresiasi para pedagang kecil di daerah ini bertahan dan tidak berdampak adanya pandemi COVID-19, sehingga bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
"Kami minta pelaku usaha kecil segera mengajukan bantuan modal,karena sebelumnya pemerintah telah mengucurkan bantuan modal Rp2,4 juta," katanya.
Pelaku usaha kecil di Lebak bertahan di tengah pandemi COVID-19
Rabu, 31 Maret 2021 11:13 WIB
Kami hingga kini bisa memenuhi ekonomi keluarga dengan keuntungan Rp70-Rp100 ribu/hari