Kementerian Perdagangan menyerahkan bantuan alat kesehatan (Alkes) untuk penanganan COVID-19 dan juga kebutuhan pokok bagi masyarakat terdampak melalui Pemprov Banten serta bantuan untuk pasar-pasar tradisional.

Bantuan Kemendag Peduli tersebut secara simbolis diserahkan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga kepada Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy di Pendopo Gubernur Banten di Serang, Senin.

Wamendag Jerry Sambuaga mengatakan, Kemendag Peduli bagian dari Negara Hadir untuk meminimalisir dampak pandemik COVID-19. Sehingga Pemerintah Pusat melalui Kemendag juga hadir di Provinsi Banten untuk membantu masyarakat yang terdampak.

Menurutnya, bantuan tersebut juga diberikan kepada pasar-pasar tradisional agar pasar-pasar tradisional tetap beroperasi atau tidak ditutup untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan barang-barang kebutuhan pokok (sembako).

"Diijinkan beroperaai untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan barang tetap stabil," kata Jerry.

Wamendag mengatakan, bantuan yang disampaikan untuk pasar-pasar tradisional agar pasar-pasar rakyat beroperasi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan SOP (standar operasional) yang telah ditetapkan pemerintah.

"Kami berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan dan memberikan suport kepada masyarakat dan Pemprov Banten saat Pandemik COVID-19," kata Wamendag Jerry.

Ia berharap sampai ditemukan vaksin COVID-19 masyarakat harus tetap disiplin dan mulai beradaptasi dengan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kita berharap Pemprov Banten dapat terus menjaga masyarakatnya dalam menghadapi pandemi COVID-19," kata Jerry.

Bantuan Kemendag Peduli untuk Provinsi Banten berupa baju APD, masker medis, hand gloves, face shield, cover shoes, suplemen, mie instan, beras, minyak goreng, dan donasi uang.

Sementara bantuan alat dan sarana penanggulangan COVID-19 untuk pasar tradisional berupa: bilik antiseptik, cairan antiseptik, masker, sarung tangan plastik, sarung tangan lateks, sabun cair, serta tangki air, wastafel, dan dudukannya.

Sementara itu Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mewakili Pemprov dan masyarakat Banten menyampaikan ucapkan terima kasih kepada Kementerian Perdagangan RI yang memberikan bantuan ke masyarakat Banten.

Andika mengatakan, hasil rapid test di beberapa pasar tradisional ada yang reaktif. Sehingga Pemprov Banten melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan menertibkan dan mempertegas pelaksanaan protokol kesehatan di pasar tradisional.

"Saat ini PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) memasuki tahap ketiga. Sudah tidak terjadi lonjakan penularan. Yang menjadi wilayah klaster merupakan wilayah Tangerang Raya sebagai daerah penyangga DKI Jakarta," kata Andika.

Masih menurut Wagub Andika, terkait kondisi dan pasokan harga kebutuhan pokok, di Provinsi Banten dua komoditi sembako sempat mengalami kenaikan. Komoditas bawang merah yang mencapai Rp51.000 per kilogram dan gula pasir yang mencapai Rp19.000 per kg. Sementara harga komoditas sembako lainnya relatif stabil.

Untuk komoditas gula, kata Andika, di Provinsi Banten ada empat pabrik gula rafinasi yang mendapatkan penugasan khusus untuk menstabilka harga dan pasokan. Yakni PT Sentra Usahatama Jaya (SUJ)Ciwandan Kota Cilegon, PT Permata Dunia Sukses Utama (PDSU) Ciwandan Kota Cilegon, PT Anggel Product Bojonegara Kabupaten Serang, dan PT Berkah Manis Makmur Cikande Kabupaten Serang.

"Akibat dampak COVID-19, telah terjadi penutupan sembila (9) mall di wilayah Banten. Hal itu mengakibatkan sebanyak 30.054 karyawan dirumahkan," kata Andika. 

 

Pewarta: Mulyana

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020