Sejumlah warga di Kabupaten Kubu Raya menolak bantuan beras dan sembako yang diberikan pemerintah, karena mereka merasa masih mampu bertahan dan meminta bantuan tersebut diserahkan kepada masyarakat yang lebih berhak.

"Memang ada beberapa warga yang berhak menerima bantuan beras dan terdaftar dalam penerima bantuan terdampak COVID-19 yang diberikan oleh Pemprov Kalbar, namun mereka menolak dan meminta untuk dialihkan kepada warga yang lebih berhak menerimanya," kata Kepala Desa Kakap, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya Hendri di Sungai Kakap, Kamis.

Dia mencontohkan saat mendatangi beberapa rumah warga pada Rabu (6/5) untuk menyerahkan bantuan beras, banyak warga yang menolak dan mereka semua sama meminta beras tersebut diberikan kepada masyarakat yang lebih berhak.

"Seperti bapak Akiau dan bapak Yakub, dimana mereka berdua ini dengan tegas mengembalikan beras tersebut kepada pemerintah desa untuk diserahkan kembali kepada warga yang memang benar-benar membutuhkan. Ini merupakan bentuk kebesaran hati masyarakat yang patut diapresiasi dan dicontoh masyarakat lainnya," katanya.

Terpisah, Kepala Desa Parit Baru, Musa mengatakan di desanya juga banyak warga yang menolak bantuan beras tersebut dan meminta agar
disalurkan kepada warga lainnya yang lebih membutuhkan.

"Mereka ini sebenarnya sudah masuk dalam data. Sebab, kesepakatan kami, seluruh warga tanpa kecuali mendapatkan bantuan supaya merata dan tidak ada polemik. Tapi keikhlasan hati dari warga kami ini mudah-mudahan menjadi contoh yang lain," katanya.

Bantuan beras tersebut mencapai 10 ton yang disalurkan kepada dua ribu kepala keluarga di Desa Parit Baru dan setiap KK menerima lima kilogram per KK. "Bantuan ini untuk menutupi kekurangan bantuan dari provinsi," katanya.

Kepala Desa Mega Timur Adam juga menyatakan hal yang sama, dimana didesa yang dia pimpin juga banyak masyarakat yang meminta agar beras yang menjadi jatah mereka diberikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

"Untuk itu, kita memberikan apresiasi yang besar kepada masyarakat yang sudah berbesar hati memberikan haknya kepada masyarakat lain yang benar-benar membutuhkan. Untuk itu, kami selaku pemerintah desa akan menyalurkan bantuan ini kepada masyarakat yang benar-benar layak, yang tidak masuk dalam data," kata Adam.

Mengetahui banyak masyarakatnya yang merelakan jatah beras mereka diberikan kepada masyarakat lain, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyatakan ini sangat luar biasa mulia, karena sadar dan peduli dengan masyarakat lainnya.

"Bisa dilihat, mereka sebagai penerima beras menolak bantuan dan menyerahkan ke desa untuk di berikan kepada masyarakat yang layak menerima dan tidak terdaftar sebagai penerima bantuan. Ini potret positif modal sosial warga Kubu Raya yang penuh dengan solidaritas sosial dan kepedulian bersama sebagai peradaban unggul," katanya.

Dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini, ia juga memantau aktivitas masyarakat, khususnya pemuda di setiap desa yang dengan semangat menggalang bantuan dari masyarakat sekitar dan menyerahkan bantuan tersebut kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

"Ini merupakan gerakan luar biasa dan spirit sosial ini patut kita apresiasi. Saya harap ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat lainnya agar kita bisa bersama-sama kepung bakol (gotong royong) dalam menghadapi pandemi ini," kata Muda.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020